Mohon tunggu...
Royke Kumowal
Royke Kumowal Mohon Tunggu... profesional -

Lulusan Sarjana S1 yang sedang melanjutkan studi S2 di Apollos Jakarta.\r\n\r\nAktif di Kompasiana dan menyukai dunia jurnalistik.\r\n\r\nPernah bekerja sebagai Reporter/ wartawan di PurnamaNews dan seorang citizen journalist.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Demo Kenaikan BBM: Penting Manakah, Jabatan atau Kepercayaan?

27 Maret 2012   14:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:24 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_168683" align="aligncenter" width="522" caption="Foto: Maruarar Sirait, Ketua DPP PDI Perjuangan (Arsip pribadi hasil foto di depan Istana Merdeka)"][/caption]

"SAYA RASA, KITA LEBIH TAKUT KEHILANGAN KEPERCAYAAN DARIPADA JABATAN."

Demikian salah satu komentar Maruarar Sirait ketika diwawancarai oleh media.

Aksi demo di istana istana merdeka dalam menentang BBM dihadiri oleh oleh Ketua DPP PDI Perjuangan, Maruarar Sirait.

Pernyataan Maruarar Sirait yang biasa akrab dipanggil Ara ini kepada wartawan yang disaksikan oleh beberapa demonstran menjadi penyemangat bagi pendemo dalam menantang kenaikkan BBM bersusidi di Istana merdeka.Tetapi apakah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai orang nomor satu di Indonesia ini akan merespon dan mengubah keputusan yang sudah ada?

Bagaimana bila kalimat di atas diubah menjadi:

"PEMERINTAH PRO KENAIKAN BBM SEPERTINYA LEBIH TAKUT KEHILANGAN JABATAN DARIPADA KEHILANGAN KEPERCAYAAN."

Bila dilihat untuk sementara ini, sepertinya kalimat di atas sangatlah  tepat ditujukan kepada pemerintah pro kenaikan BBM. Disaat pendemo mewakili seluruh lapisan masyarakat menyuarakan suaranya untuk meminta pemerintah tidak menaikkan harga BBM bersubsidi. Apakah yang dilakukan pemerintah yang pro terhadap kenaikkan BBM itu?

Mungkinkah pemerintah sudah tidak peka dan tidak bisa lagi mendengar suara-suara pendemo yang menantang kenaikan BBM tersebut? Atau Mungkinkah pemerintah telah menutup rapat-rapat telinga mereka dan memasang muka tebal serta hati mereka terhadap jeritan-jeritan rakyat kecil menantang kenaikan BBM tersebut?

Sekali lagi pemerintah menunjukkan sikap untuk sulit dipercaya oleh rakyatnya. Untuk apa menunjukkan diri di negara luar sebagai pemerintah yang bijak dan baik tetapi di negara sendiri tertolak dan tidak dipercaya.

Dari banyaknya orang yang duduk sebagai kepercayaan rakyat di kursi yang empuk, gedung yang mewah, fasilitas yang terjamin, serta mengklaim diri sebagai orang yang mengerti kesejahteraan rakyat, hanya sebagian saja yang mengerti apa itu tugas dan tanggung jawab. Lalu bagaimana dengan yang lainnya?Apakah hanya mementingkan perut masing-masing?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun