Sebetulnya masih ada harapan  untuk terwujudnya Generasi Emas 2045 di tengah berbagai persoalan ekonomi dan sosial yang menjadi kendala untuk memanfaatkan bonus demografi ini.
Selalu lahir talenta-talenta muda dengan inovasi brilian, di antaranya berptensial menghasilkan produk rumah tangga yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, seperti sabun cair untuk mencuci pakaian, mencuci piring bahkan mencuci tangan seperti yang dilakukan oleh tiga mahasiswa Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Neva Shevanya Raya, Navi Atullaily Yarsiska, dan Radina Trikurniaini Sutigno tergabung dalam Tim Empuk Person menyabet Juara Dua Lomba Startup Innovation yang digelar Departemen Pengembangan Karir dan Kewirausahaan BEM Sekolah Vokasi IPB University pada 2 April hingga 1 Juni 2025.
Setelah mengumpulkan banyak informasi, ketiganya memutuskan mengambil subtema bidang lingkungan karena klop dengan minat mereka di perkuliahan terkait pertanian terpadu dan berkelanjutan.
Saya  berkesempatan mewawancarai Neva Shevanya Raya, salah seorang anggota Tim itu  melalui Whatsapp pada 16 Juli 2025  mengenai ide Tim Empuk menjadikan belimbing wuluh sebagai produk pembersih yang dinamakan Beli-Mbing.
Perempuan kelahiran Surakarta 23 Agustus 2004 mencatatkan berbagai aktivitasnya di kampus, di antaranya menjadi anggota Komunitas Darikita Surakarta yang peduli terhadap penderita Skizoprenia.
Neva juga peraih Awardee Beasiswa Bank Indonesia 2024, serta terlibat berbagai proyek ramah lingkungan dan berkelanjutan seperti Optimalisasi Kandungan Asam Amino Limbah Jeroan Sapi sebagai Pupuk Organik Cair guna Mencapai Lumbung Pangan Dunia 2045 hingga Pemanfaatan Jambu Kristal (Psidium guajava L.) sebagai Energi Ramah Lingkungan.
Berikut petikan wawancaranya.
Bagaimana sampai tim Empuk Person  punya ide mengembangkan produk sabun multifungsi berbahan dasar belimbing wuluh bernama Beli-Mbing
Inspirasi didapat dari pengalaman magang saya dan tim di UPF Pelayanan Kesehatan Tradisional, Tawangmangu. Ketika magang, kami melakukan skrining fitokimia untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder pada daun pepaya. Ternyata terdapat salah satu senyawa metabolit sekunder yang menghasilkan busa, yaitu saponin.