Deangan demikian studi ini menghasilkan kesimpulan bahwa daerah aliran sungai tidak begitu mudah pulih dari kebakaran hutan bahkan membutuhkan waktu yang lama.
"Meskipun demiakian beberapa aliran sungai benar-benar bersih dari sedimen setelah kebakaran hutan,  namun beberapa lagi  beberapa memiliki sedimen 2000 kali lipat lebih banyak," pungkasnya.
Pengamatan di Sungai Cache La Podre
Penelitian CIRES sebangun dengan  kajian hidrolog  Dinas Kehutanan AS dan Guru Besar Departemen Kehutanan dan Sumber Daya Lingkungan  dari Universitas Carolaina Utara  Ge Sun  yang meneliti Sungai Cache la Poudre.
Biasanya sungai ini mengalirakan air dingin dan jernih dari pegungan Rocky ke Sungai South Platte dan menjadi sumber air minum bagi kota-kota di hilirnya, seperti Fort Collins dan Greeley.
Situasi beurbah menjadi petaka lingkungan ketika terjadi api membakar ribuan hektar hutan pada Juni 2012. Hasilnya sebulan sesudahnya air sungai mendadak  menjadi hitam pekat.
Hujan deras telah memenuhi sungai dengan jelaga, abu, dan puing-puing dari kebakaran hutan yang membakar ribuan hektar lahan hutan di dekatnya sebulan sebelumnya yang membuat kota-kota tersebut terpaksa harus menutup intake (bangunan di sungai untuk mengambil air) dan mencari sumber alternatif untuk air minum,
Delapan tahun kemudian, Fort Collins  tepaksa menutup lagi intakenya di Sungaii Poudre ketika kualitas air sungai akibat kebakaran hutan di Puncak Cameron yang menghanguskan sekira 130 ribu hektar pada Agustus 2020 terus merambat ke hutan sepanjang Taman Nasional Pegunungan Rocky.
Kebakaran kerap terjadi sebagai imbas perubahan iklim. Para ilmuwan mengingatkan semakin sering dan berulang kebakaran hutan maka semakin besar dampaknya pada kualitas air sungai.
Kebakaran hutan dengan intensitas tinggi dapat meningkatkan kerentanan daerah aliran sungai terhadap limpasan dan erosi serta dapat berdampak buruk pada persediaan air.