Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Demam Berdarah Serang Prancis dan Italia

2 November 2023   09:04 Diperbarui: 2 November 2023   09:58 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Agressor itu bernama Aedes Albopictus, penyebar penyakit demam  berdarah dan chikugunya selain saudaranya Aedes Agypti.  Nyamuk-nyamuk yang biasanya menyerang masyarakat daerah tropis kini menyerang Prancis dan Italia, bahkan mencapai daerah yang berlum pernah terjangkit sebelumnya.

Booming perjalanan pasca Covid-19 membuat para turis dari negara-negara ini terjangkit dan membawa virus ini di dalam tubuhnya. Celakanya, musim panas ekstrem membuat nyamuk yang menjadi vector berkembang biak dengan pesat.

Pada 27 Oktober, Perancis melaporkan 1.414 kasus demam berdarah impor; dalam 65% kasus, individu datang dari Martinik (550) dan Guadeloupe (369). Sebaliknya, hanya 217 kasus impor yang dilaporkan pada 2022 dan 164 kasus pada 2021.

Ahli epidemiologi di Universitas Zurich, Swiss, Patricia Schlagenhauf mengungkapkan nyamuk ini berkembang biak pada suhu antara 15 C dan 35 C dan dapat berkembang biak di genangan air dalam jumlah kecil.

"Cukup memiliki wadah di bawah tanaman di balkon yang berisi air. Itu adalah tempat yang ideal bagi nyamuk  dewasa untuk berkembang biak," kata Schlagenhauf seperti dikutip dari  Nature. 


Dokter Umum Sulit Identifikasi

Pada 25 Oktober lalu, 105 kasus penularan lokal telah dilaporkan di Eropa Selatan, termasuk 66  kasus di Italia, 36 di Perancis dan 3 di Spanyol, menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa.

Wabah lokal di Italia, yang memiliki populasi A. albopictus terbesar di Eropa, berpusat di sekitar wilayah Lombardy dan Lazio dan mencakup 28 kasus di Roma.

Di Prancis, jumlah kasus yang ditularkan secara lokal sejauh ini lebih rendah dibandingkan tahun 2022. Namun wabah tersebut kini telah meluas ke wilayah Auvergne-Rhne-Alpes dan le-de-France, wilayah yang belum pernah melaporkan adanya kasus penularan lokal sebelumnya.

Frdric Jourdain, ahli epidemiologi di lembaga kesehatan masyarakat nasional Perancis  yang berbasis di Montpellier mengungkapkan  50-90% orang tidak menunjukkan gejala, kejadian demam berdarah sebenarnya mungkin lebih tinggi dari yang dilaporkan.

Melalui survei dari rumah ke rumah, Jorudain mengidentifikasi pengidap sebetulnya   telah berkonsultasi dengan dokter umum mereka.

"Sayangnya dokter mereka tidak meresepkan tes biologis yang tepat untuk demam berdarah. Masih ada kebutuhan untuk meningkatkan kesadaran di kalangan profesional kesehatan," papar Jourdain.

Agar demam berdarah menjadi endemik di Eropa, virus tersebut harus berkembang biak di populasi nyamuk lokal. Artinya nyamuk betina yang terinfeksi harus menularkan virus tersebut ke telurnya, sehingga ketika menetas, keturunannya sudah tertular.

"Dari sudut pandang ilmiah, hal itu bukan tidak mungkin.  Tetapi hal seperti ini sangat jarang terjadi dan biasanya terjadi di daerah dengan wabah yang jauh lebih besar dan terjadi sepanjang tahun," imbuhnya.

Sporadis dan Musiman

Kasus penularan lokal di Eropa cenderung bersifat sporadis dan musiman, mencapai puncaknya pada akhir musim panas dan awal musim gugur, dan menurun pada bulan-bulan musim dingin.

"Saya tidak melihat hal ini akan berubah dalam waktu dekat di benua Eropa, saya tidak melihat hal ini akan menjadi masalah sepanjang tahun," kata Christina Frank, ahli epidemiologi penyakit menular di Robert Koch Institute di Berlin.

Aedes Albopictus ditemukan di 20 negara Eropa, dan diperkirakan akan berkembang di Eropa utara dan barat dalam beberapa dekade mendatang, termasuk di Belgia, Belanda, sebagian Jerman, dan wilayah paling selatan Inggris.

"Nyamuk ini sangat adaptif" karena keragaman genetiknya, kata Didier Fontenille, ahli entomologi medis di Institute of Research for Development di Montpellier. Namun dalam beberapa tahun  ke depan  nyamuk-nyamuk ini bisa beradaptasi.

Demam berdarah sedang meningkat di seluruh dunia, dengan lebih dari 4,2 juta kasus dilaporkan di 79 negara pada 2 Oktober. Benua Amerika mengalami salah satu kasus demam berdarah tertinggi sejak 1980.

Chad melaporkan wabah pertama kali pada Agustus, dan Bangladesh -- yang merupakan negara endemik demam berdarah -- memiliki kasus hampir tujuh kali lebih banyak pada tahun ini dibandingkan pada 2018.

European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC) melaporkan dalam rilisnya di ECDC pada 2013, nyamuk Aedes albopictus bersarang pada 8 negara Eropa, dengan 114 wilayah terdampak. Kini pada 2023, nyamuk sudah menetap dalam 13 negara dan 337 wilayah.  

Irvan Sjafari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun