Potensi Literasi
Sungguh tidak disangka, siswa-siswi yang awal mulanya terlihat malu-malu hanya berdiri di depan pintu, dan lari terbirit-birit ketika disapa. Memiliki bakat dan potensi dalam literasi. Puisi yang mereka tulis sungguh menyentuh hati, kemudian dibaca bergiliran dihapadan teman-teman, untuk saling mendapat apresiasi. Di kesempatan lain, rombongan siswa ingin menulis dan membacakan pantun. Berbekal buku yang dibaca di Perpustakaan Aksara, semangat belajar mereka kian terdorong untuk berkreasi, berani tampil berpantun ria jenaka.
Yang tak kalah menambah keseruan adalah berdiskusi bersama. Buku yang mereka pilih adalah majalah edisi hewan purba. Dengan mata berbinar-binar mereka menerka-nerka kapan dan bagaimana hewan-hewan purba itu hidup di masa lalu. Lidah rasanya seperti keseleo ketika hendak mengucapkan nama-nama unik hewan purba tersebut.
"Bu, dinosaurus setinggi pohon kelapa ya bu?" tanya salah seorang siswa.
"Bu, aku mau coba naik dinosaurus," ujar siswa lainnya. Seketika gelak tawa memenuhi ruangan. Setiap hari menjadi pengalaman menyenangkan belajar dan bermain di Perpustakaan Aksara.
Ibu-ibu PKK sebagai PengunjungÂ
Pada kesempatan yang lain, rombongan ibu-ibu PKK juga turut hadir menyambangi perpustakaan. Mereka mencari informasi seputar Kesehatan reproduksi Wanita yakni kanker serviks yang telah menjadi salah satu penyebab utama paling tinggi tingkat kasus kematian Perempuan Indonesia.
Terdapat satu kasus kematian akibat kanker serviks di Desa Cimindi yang berdampak cukup signifikan. Pemeriksaan iva test secara berkala rupanya turut mendorong rasa keingintahuan para ibu untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Beruntung, keberadaan koleksi buku perpustakaan untuk cakupan lingkup warga, terbilang cukup lengkap. Sehingga, mampu menuntaskan rasa keingintahuan para ibu gesit dan aktif ini.
Perlahan tapi nyata, perpustakaan desa yang berada di bawah naungan Perpusda Pangandaran ini mulai memberikan sumbangsih serta kontribusi dalam kehidupan Masyarakat. Jalinan kerja sama pihak pengelola perpustakaan dengan tokoh pendidik setempat terjalin dengan sangat baik. Setiap hari setidaknya belasan siswa siswi hadir berkunjung ke Perpustakaan Aksara.
Dalam sebulan, pernah mencapai hingga ratusan pengunjung meski banyak didominasi oleh anak-anak. Hal ini menjadi pertanda awal baik dalam menciptakan generasi bangsa yang melek literasi. Namun demikian, upaya berkelanjutan tetap dibutuhkan untuk membina dan mengembangkan minat literasi secara merata di kalangan warga.