Kunjungan wisatawan saat diadakannya festival atau acara tertentu seringkali  melebihi kapasitas pengunjung di kawasan tertentu seperti Lautan Pasir. Masyarakat lokal percaya bahwa kotoran kuda tidak akan merusak lingkungan TNBTS seperti sampah plastik atau sampah  lain yang sulit terurai.
PBB mendefenisikan pariwisata berkelanjutan sebagai "pariwisata yang memperhitungkan sepenuhnya dampak ekonomi, sosial dan lingkungan saat ini dan masa depan, dengan memenuhi kebutuhan pengunjung, industri, lingkungan hidup dan masyarakat tuan rumah.
Menurut DW Â pariwisata menyumbang sekitar 8% emisi gas rumah kaca global, dan sekitar setengahnya berasal dari penerbangan ke dan dari destinasi wisata.
Dampak ekologis dan iklim dari overtourism ini memaksa industri untuk bertindak, dan mengikuti jejak beberapa pionir pariwisata berkelanjutan.
Belajar dari "The Beach"
DW mencontohkan terancamnya Maya Bay, sebuah pantai indah di pulau tak berpenghuni di kepulauan Phi Phi Thailand. Pantai ini  menjadi terkenal secara global ketika menjadi lokasi pembuatan "The Beach", film 2000 yang dibintangi Leonardo DiCaprio.
Ribuan wisatawan menyerbu pantai yang berada di antara tebing batu kapur yang luas, teluk terpencil. Armana prahu dan kapal penjelajah membuat pantai dengan pasir putih dan air biru kehijauan  menjadi sesak setiap hari selama hampir dua dekade.
Lalu lintas wisatawan menyebabkan polusi sampah dan merusak vegetasi pantai. Â Namun masalah utamanya adalah perahu-perahu yang membuang jangkarnya ke karang di bawahnya.
Akhirnya otoritas Thailand menutup  "The Beach" untuk umum pada 2018. Saat itu hanya terdapat 8% tutupan karang di teluk tersebut, dibandingkan dengan 70% pada 30 tahun sebelumnya.
Sebuah tim restorasi mulai menanam kembali karang yang rusak untuk merehabilitasi terumbu dalam waktu lima hingga 10 tahun. Perahu harus berlabuh di dermaga baru daripada mendarat di pantai.