Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Semeru-Bromo hingga "The Beach" Leonardo DiCaprio

8 Oktober 2023   15:36 Diperbarui: 8 Oktober 2023   15:58 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kunjungan wisatawan saat diadakannya festival atau acara tertentu seringkali  melebihi kapasitas pengunjung di kawasan tertentu seperti Lautan Pasir. Masyarakat lokal percaya bahwa kotoran kuda tidak akan merusak lingkungan TNBTS seperti sampah plastik atau sampah  lain yang sulit terurai.

PBB mendefenisikan pariwisata berkelanjutan sebagai "pariwisata yang memperhitungkan sepenuhnya dampak ekonomi, sosial dan lingkungan saat ini dan masa depan, dengan memenuhi kebutuhan pengunjung, industri, lingkungan hidup dan masyarakat tuan rumah.

Menurut DW  pariwisata menyumbang sekitar 8% emisi gas rumah kaca global, dan sekitar setengahnya berasal dari penerbangan ke dan dari destinasi wisata.

Dampak ekologis dan iklim dari overtourism ini memaksa industri untuk bertindak, dan mengikuti jejak beberapa pionir pariwisata berkelanjutan.

Belajar dari "The Beach"

DW mencontohkan terancamnya Maya Bay, sebuah pantai indah di pulau tak berpenghuni di kepulauan Phi Phi Thailand. Pantai ini  menjadi terkenal secara global ketika menjadi lokasi pembuatan "The Beach", film 2000 yang dibintangi Leonardo DiCaprio.


Ribuan wisatawan menyerbu pantai yang berada di antara tebing batu kapur yang luas, teluk terpencil. Armana prahu dan kapal penjelajah membuat pantai dengan pasir putih dan air biru kehijauan  menjadi sesak setiap hari selama hampir dua dekade.

Lalu lintas wisatawan menyebabkan polusi sampah dan merusak vegetasi pantai.  Namun masalah utamanya adalah perahu-perahu yang membuang jangkarnya ke karang di bawahnya.

Akhirnya otoritas Thailand menutup  "The Beach" untuk umum pada 2018. Saat itu hanya terdapat 8% tutupan karang di teluk tersebut, dibandingkan dengan 70% pada 30 tahun sebelumnya.

thethaiger.com
thethaiger.com

Sebuah tim restorasi mulai menanam kembali karang yang rusak untuk merehabilitasi terumbu dalam waktu lima hingga 10 tahun. Perahu harus berlabuh di dermaga baru daripada mendarat di pantai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun