Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Miles Film 25 Tahun: Inovator, Motivator, Kolaborator

27 Oktober 2020   20:45 Diperbarui: 27 Oktober 2020   20:54 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-Foto:Instagram/Picuki Miles Film.

Yang menarik Aiu adalah peserta Indonesian Idol yang tersingkir, jusru melejit karena kejelian Indra Lesmana  melihat talentanya.  Aiu tampil dengan gaya gothik bermain bagus dan film ini kemudian mengantarkan dia ke jagat hiburan hingga kini.

Tokoh yang menonjol dalam film ini ialah Gaia yang hidup di keluarga broken home. Orang tua Gaia berpisah dan putus hubungan dengan pihak keluarga lainnya karena Gaia merupakan anak di luar pernikahan.  Gaia menjadikan musik sebagai pelampiasan.

Kedua rekannya juga datang dari latar belakang keluarga berbeda, Aga lahir dari keluarga seniman,  pemusik tradisional yang mencoba terus berkiprah. Sedangkan Awan, pernah tinggal lama di luar negeri dan pulang untuk merintis usaha sendiri.

Garasi-Foto: Diambil dari Youtube.
Garasi-Foto: Diambil dari Youtube.
Bagi saya Garasi mengungkapkan perjuangan sebuah band indie yang banyak berserak di kota kembang tersebut.   Secara sejarah sosial yang saya sedang pelajari sejak 1990-an hingga saat sekira 300 grup musik atau band lahir di kota Bandung. Bukankah konflik antar personel juga kerap terjadi di band indie?  Penampilan Sita Nursanti, Andi Rif, dan Kikan Cokelat cukup menunjukan "solidaritas" Bandung.

Tiga tokoh utamanya terlibat konflik cinta dan masalah pribadi lainnya. Tetapi akhirnya bisa diatasi oleh kematangan berpikir para tokohnya.  Agung Sentausa sang sutradara menyindir fenomena wartawan infotainment, yang gemar mengorek kehidupan pribadi.  Juga sikap masyarakat yang terlalu mudah memberi cap negatif, karena kabar yang belum tentu benar.  Hal ini masih relevan hingga sekarang.

Film ini boleh dibilang inovator Miles yang menggambarkan kehidupan anak band untuk pertama kalinya dalam film Indonesia kontemporer. Lagu yang dilantunkan dalam film ini seperti "Hilang" tetap tetap populer hingga sekarang.

Setelah syuting film band Garasi ini terus bertahan, walau Sang Vokalis Aiu Ratna tidak cocok dengan personel lainnya dan keluar pada 2009.  Sebagai band, Garasi sempat mati suri enam tahun dan bangkit lagi pada 2017.  Band ini punya fans bernama Anak Garaz.  Secara tidak langsung Miles menjadi motivator.

Selain Gie, Garasi merupakan film Miles berikutnya yang mewakili saya pribadi (gue seperti kata anak Jakarta), secara emosional dan membekas. Mungkin karena saya cinta Bandung dan kehidupan band indie-nya ya?

Laskar Pelangi: Antar Belitung Jadi Destinasi Wisata

Laskar Pelangi yang diangkat dari novel karya Andre Hirata tentang kehidupan anak sekolah di daerah Belitung Timur era 1970-an memang layak diangkat ke layar film.  Saya menonton film ini pada 25 September 2008 di Citos 21 jam pertunjukan 14:00,s etelah kejar-kejaran karena sejumlah bioskop yang menayangkan film ini banyak yang "sold out".

Film itu dibuka dengan narasi: "Angka 10 buat guru kami luar biasa karena dengan angka 10 itu anak-anak miskin bisa bersekolah di pulau paling kaya." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun