Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Ashfall", Menemukan Patriotisme di Tengah Bencana

25 Desember 2019   00:12 Diperbarui: 25 Desember 2019   00:39 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Ashfall-Foto: Asianwiki.

Ada sebuah adegan yang menarik betapa orang  Amerika Serikat benar-benar egois, ketika istri In Chang yang hamil  bersama Prof Kang, tidak diprioritaskan untuk dievakuasi dari pelabuhan Inchon, hanya warga AS lebih dulu. Padahal sang istri sudah diberi surat dari pemerintah Korea Selatan untuk dievakuasi sebagai syarat In Chang menjalankan tugas. Oh, ya sebagai catatan sejarah  Inchon itu titik pendaratan Jenderal McArthur sewaktu membebaskan korea Selatan dari agresi Korea Utara pada 1950-an.

Sementara dalam sebuah  adegan lain Lee, sebagai orang yang pernah bekerja dengan Tiongkok merasa bahwa dia akan diselamatkan bersama putrinya kalau mau melaksanakan agenda yang diberikan padanya.  Peristiwa ini membuat Lee mempertanyakan keberpihakan selama ini benar atau tidak? Sebaliknya In Chang juga mempertanyakan apakah yang ia lakukan demi Korea Selatan atau agar dia dan istrinya bisa berkumpul dan melihat anaknya lahir.

Sosok Presiden Korsel yang tadinya hanya menjadikan kemungkinan 3,sekian persen kemungkinan dari Kang menghentikan bencana mirip elektabilitas awal dia mencalonkan diri juga menjadi pelajaran untuk para petinggi negeri ini.

Poster Ashfall-Foto: Asianwiki.
Poster Ashfall-Foto: Asianwiki.
"Ashfall" bukan karya agung dengan standar apa pun, tetapi sutradara Lee Hae-jun dan Kim Byeong-seo berhasil membuat film bencana yang layak yang memenuhi standar dalam segala hal, dari akting yang baik dan pembangunan karakter hingga alur cerita yang solid dan ketegangan yang kuat menjadi kelebihan film ini  dan membuatnya unggul dibanding film-film bencana Hollywood yang sebetulnya hanya bentuk baru dari American Hero klasik.  

Chemistry In Chang dan Lee begitu kuat, mereka saling mengelabui tetapi di sisi lain juga saling mendukung dan memahami.  Bahkan bisa mengobrol hal ringan seperti acara televisi. Sayangnya karakter anggota tim lainnya menjadi tenggelam oleh kekuatan dua karakter ini. Dan yang menjadi poin utama menurut saya siapa menjadi hero menjadi relatif dalam film ini. Film ini lebih bagus dari film bencana Korea lainnya "Heaundae" atau "Tidal Wave" (2009).

Sebagai catatan  film ini juga besar, yaitu  26 miliar won ($ 22,2 juta) sangat besar untuk sebuah film Korea. Namun tidak mengecewakan.  Pendapatannya diprediksi  juga akan besar.  

Bagi saya? Tiga dari empat bintang.

Irvan Sjafari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun