Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bandung 1960 | Pembubaran Masyumi-PSI, dan Peristiwa Lainnya

18 Juni 2017   12:13 Diperbarui: 18 Juni 2017   12:30 5440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesawat Maukar yang jatuh di Leles (kredit foto Majalah Angkasa online)

Peristiwa Maukar dan Pusat Pendidikan Kavaleri di Cibangkong

Pada Rabu, 9 Maret 1960 warga Kota Jakarta digemparkan  oleh penembakan yang dilakukan oleh sebuah pesawat MIG A7 AURI  terhadap  Istana Merdeka sekitar pukul 12.20. Serangan  oleh pesawat MIG itu bukan saja terhadap Istana Merdeka, tetapi juga terhadap Istana Bogor.  Pesawat itu kemudian jatuh di  areal persawahan Kewedanaan Leles, Garut dengan kondisi sayap pesawat hancur.

Pesawat itu jatuh karena melewati batas waktu terbang. Perwira penerbang yang diduga ingin melakukan percobaan pembunuhan terhadap Presiden itu Daniel Alexander Maukar segera tertangkap (Pikiran Rakjat, 10 Maret dan 11 Maret 1960). KSAU Suryadarma menyatakan siap mengundurkan diri, namun Soekarno tetap mempertahankannya.

Minggu Dini hari 20 Maret 1960 diperkirakan pukul 00:30, sekitar 50 orang menyerbu Pusat Pendidikan Kavaleri di Cibangkong, Kota Bandung sebelah timur. Di antara pasukan penyerbu terdapat anggota tentara.  Mereka bermaksud menyerobot senjata yang ada di kompleks  pendidikan tersebut.    

Tindakan para peyerbu dihalangi anggota TJAPER yang berada di dalam Pusat Pendidikan Kavaleri. Dalam tembak menembak singkat. Di pihak tentara seorang Kopral gugur dan di pihak penyerobot seorang anggota pimpinan, yang juga seorang anggota tentara dan dua lainnya tewas. Pimpinan penyerobot  dan beberapa anggotanya menyerahkan diri.

Hari minggu itu juga menurut Perwira Penerangan Daerah Militer  VI/Siliwangi, Mayor Nawawi Alif  mengadalan razia kepada mereka yang masuk dan keluar kota Bandung. Raziad dilakukan di Cimindi dan Cimareme di sebelah Barat, Padasuka di Timur dan Ciater di Utara (PIkiran Rakjat, 21 Maret 1960). 

Pada Senin 21 Maret 1960 Kepala Pusat Penerangan A Letkol Sunarjo mengumumkan 7 penyerobot dinyatakan tewas dan 37 orang tertangkap.  Sementara di pihak tentara Kopral Mustar dari Garnisun Bandung gugur dan dua tentara luka-luka. Peristiwa penyerangan itu dinyatakan sebagai usaha subversif untuk mengadakan pengacauan di daerah RI (Pikiran Rakjat, 22 Maret 1960).

Dalam penyelidikan peristiwa penyerangan ke Istana Merdeka dan Pusat Kavaleri di Bandung dilaksanakan oleh organisasi terlarang Manguni dengan tujuan memaksa Pemeirntah RI melakukan cease fire atau berunding dengan PRRI/Permesta.

Organisasi Manguni dipimpin oleh Samuel Karundeng dibantu Pantouw. Nama lain yang terlibat disebut Kolonel Sukanda Bratamangala dan Front Pemuda Sunda (FPS).  Kelompok kini juga menggerakan rasa kesukuan  (Pikiran Rakjat, 31 Maret 1960). 

Ulf Sundhaussen dalam bukunya membenarkan bahwa gerakan ini  untuk memaksa pemerintah pusat menghentikan serangannya terhadap kaum pemberontak. Kolonel Sukanda Bratamanggala  sudah dikenakan tahanan rumah dan tahanan kota di Bandung  menghimpun pengikut pribadi, FPS dan kelompok dari Minahasa, Batak, Bugis dan Ambon, organisasi veteran dan malahan anasir Darul Islam di dalam suatu Komando Operasi  untuk Perdamaian Nasional.

Maksud gerakan ini mula-mula menyampaikan petisi kepada Presiden untuk mengakhiri perang dan jika gagal melancarkan pemberontakan di Jawa Barat.  Namun rupanya kelompok dari Minahasa tidak dapat menyetujui siasat Bratamanggala untuk lebih dahulu berunding. Itu sebabnya terjadi serangan oleh Maukar ke Istana Merdeka dan serangan ke Pusat Kavaleri (Sundhaussen, 1986,201-202).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun