Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bisnis dan Hijab : “Wirausaha Muslimah Santri” di Kota Bandung 2010-an Menemukan Identitas (Suatu Catatan Awal)

21 Maret 2016   21:04 Diperbarui: 4 April 2017   16:57 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Muslimah Berbisnis Busana Muslimah: Muda, Gaya, Edukasi  

Dea Ariyanti hanya tamat SMKN 13 Bandung, namun dia tumbuh dan berkembang di lingkungan para perajin rajut di Binongjati, Kiaracondong  tampaknya membentuknya menjadi seorang pengusaha.  Perempuan kelahiran 8 April 1990  ini  membuat terobosan  pada 2010 di kalangan perajin rajut.  Sekitar  80% perajin rajut di Binongjati  memakai sistem orderan dari klien dan hanya mengandalkan pesanan satu sumber : Tanah Abang, Jakarta.  Dea keluar dari sistem tersebut dengan memproduki baju sendiri dan didesain sendiri  lewat CEO Supernova House.  Bermula dari satu mesin rajut “pinjaman” ayahnya,  usahanya mempunyai delapan mesin rajut modern dan ia sudah memperkerjakan 4 karyawan.  Berdasarkan katalognya produknya dijual berkisar antara Rp 100 ribuan hingga Rp300 ribuan.  Produknya dijual melalui agen tidak saja di Bandung, tetapi juga Depok, Makassar, Payakumbuh dan Surabaya.

 

[caption caption="Dea Ariyanti berkacamata (kredit foto MQTV)"]

[/caption]

 

“  Kami muncul sebagai inovator busana rajut yang fokus pada busana muslim dan menonjolkan karakter busana yang modern, unik, simple dan elegan,”6  katanya pada sebuah situs. Keunikan pakaian muslim rajut Supernova House dengan mengusung tema eccentric knitting, lebih menonjolkan pakaian multifungsi seperti pada jenis vemos blast yang bisa dibuat menjadi kerudung, rompi, cape dan cardigan. Dea  menjalankan pemasaran melalui  media sosial,online hingga offline berlamat di  Santosa Asih

Mengadopsi tema modern juga dianut Renni Andriani  ketika terjun ke busana muslimah. Hanya saja Renni  meletakan tema modern dengan gaya klasik.  Awalnya  perempuan kelahiran 29 November 1989  ini merintis bisnisnya menjual baju Pashmina.  Alumnus Jurusan Bisnis Universitas  Widyatama ini   menjahit, merancang, mengenal material hingga membuat pola dalam menjalankan bisnisnya  sejak 2013.  Kini ia mempunyai toko di Jalan Mangga  dengan brand Rashwal Store.  Renni menjalankan bisnisnya dengan cara online dan offline.   

Sebaya dengan Reni, Risa Kariska pada awal  2013  berhasil   menembus pasar  Eropa, terutama Belanda lewat hijab berlabel Femme Outfit.  Perempuan kelahiran Cianjur 13 Agustus 1989 ini  bendahara  dari Hijaber Community  ini memulai bisnis penjualan hijab hasil rancangannya  sekitar 2012 secara online akhirnya   membuka toko offline setahun yang lalu , Magnetic Island di Jalan veteran  bersama 12 brand lainnya.  Ide membuka butik bersama karena kebersamaan di kalangan Hijaber Community.  Konsep patungan ini  membuat biaya menjadi lebih ringan.  Latar belakang pendidikan Risa, juga dari perguruan tinggi, yaitu sebuah Sekolah Tinggi Pariwisata di Kota  Bandung.

 

[caption caption="Suasana Toko Magnetic Island, Bandung (kredit foto foto http://www.femmeoutfit.com/2015/11/femme-outfit-weekend-sale-crowd.html)"]

[/caption]

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun