Tolong Jawab, "Sejujurnya"

Di saat seperti ini, kedisiplinan diri sangatlah diperlukan bagi masyarakat
untuk bersama-sama mengakhiri derita panjang yang terjadi di negeri ini.
Kerja sama yang solid adalah kunci untuk dapat menahan laju pandemi,
yang setiap harinya kian meningkat dan bertambah korban berjatuhan.
Lalu kemudian, haruskah kita mengalah?...

Jawabannya tentu tidak!, mari kita "kupas" satu demi satu persoalan pelik
yang sedang kita hadapi bersama ini. Pemerintah sudah mengeluarkan
"Anjuran" untuk warga masyarakat dengan pertimbangan yang matang,
dan tentunya sudah pula memperhatikan kondisi ekonomi rakyat.

Sampai di sini terjadi benturan, antara taat pada aturan dan urusan perut
yang tak bisa diajak kompromi. Apa kata mereka, orang-orang kecil yang
sehariannya mencari nafkah di luar rumah, "Kalau saya di rumah saja,
lalu, anak dan istri saya mau makan apa"?, tolong jawab dengan sejujurnya.

Ketika "perut" angkat bicara, kita tak bisa berbuat apa-apa, pasrah pada
keadaan, yang pada gilirannya masalah kita bersama tak segera dapat
dihentikan. Lalu harus bagaimana?...

Pemerintah telah mengambil langkan dengan memberi bantuan kepada
masyarakat yang memang sangat membutuhkan dan tepat sasaran namun,
masih juga ada oknum yang bermain-main diatas tangis rakyat kecil,
bantuan yang datang terlambat, dan prosedur yang jelimet, membuat
rakyat semakin stres dan tak perduli lagi akan keselamatan orang banyak.

Budaya inilah (Ngenyel) yang perlu kita benahi, dengan pendekatan dari
hati ke hati, kesabaran dari para petugas di lapangan harus didahulukan,
agar tercapai tujuan dan kata sepakat, bersama-sama melawan Covid-19
dan mengusirnya dari bumi Nusantara.

*Singosari, 19 Mei 2020*
@jbarathan