mengelus dada menggelengkan kepala
kenyataan sungguh berlainan, patamorgana!
andaikan malam yang sepi dapat bicara
pasti akan kutanyakan padanya
mengapa, di tanahku kerap kali terjadi bencana?
yang satu belum usai juga
datang pula yang lain dalam bentuk berbeda
lampau sudah corona menggoncang dunia
di sudut lain gempa datang melanda
ada apa dengan ini semua?
dapatkah kau menjawabnya wahai sang pengelana?Â
dengan lantang tiada ragu dia mengatakannyaÂ
mungkin Tuhan mulai enggan melihat tingkah kita
yang selalu bangga dengan dosa-dosa, Ebiet G Ade
tak perduli lagi dengan aturan yang ada
melanggar norma-norma susila berbuat semaunya
dan hal itu, sepertinya sudah biasa
jangan salahkan jika alam menjadi murka ...
* Singosari, 28 Juli 2021 *