Mohon tunggu...
JUNUS BARATHAN
JUNUS BARATHAN Mohon Tunggu... Guru - Secangkir KOPI Hangat...

Mari kita bersulang...SOBAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Alam Menjadi Murka

28 Juli 2021   10:42 Diperbarui: 28 Juli 2021   23:05 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: dailymail.co.uk

mengelus dada menggelengkan kepala
kenyataan sungguh berlainan, patamorgana!

andaikan malam yang sepi dapat bicara
pasti akan kutanyakan padanya
mengapa, di tanahku kerap kali terjadi bencana?

yang satu belum usai juga
datang pula yang lain dalam bentuk berbeda

lampau sudah corona menggoncang dunia
di sudut lain gempa datang melanda
ada apa dengan ini semua?

dapatkah kau menjawabnya wahai sang pengelana? 

dengan lantang tiada ragu dia mengatakannya 

mungkin Tuhan mulai enggan melihat tingkah kita
yang selalu bangga dengan dosa-dosa, Ebiet G Ade

tak perduli lagi dengan aturan yang ada
melanggar norma-norma susila berbuat semaunya
dan hal itu, sepertinya sudah biasa

jangan salahkan jika alam menjadi murka ...


* Singosari, 28 Juli 2021 *

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun