Masa kanak-kanak harus menjadi masa kepolosan, permainan, dan eksplorasi. Sayangnya, peristiwa traumatis di masa kecil banyak anak muda dapat memiliki efek jangka panjang pada perkembangan mereka. Pelecehan pada tingkat fisik, seksual, atau emosional serta pengabaian dan paparan kekerasan atau tragedi semuanya dapat mengakibatkan trauma masa kecil.
Perkembangan remaja secara signifikan dipengaruhi oleh trauma masa kanak-kanak, dan banyak anak muda berjuang dengan kontrol emosi, perilaku, hubungan, dan kesuksesan akademis. Dalam posting ini, kita akan melihat cara-cara trauma masa kanak-kanak dapat menghambat perkembangan kaum muda dan berbicara tentang langkah-langkah untuk membantu mereka pulih.
Pengelolaan atau Pengendalian Emosi
Konsekuensi khas dari trauma masa kecil adalah kesulitan mengendalikan emosi seseorang. Individu muda yang pernah mengalami trauma mungkin merasa kewalahan dan tidak mampu menangani emosi yang kuat seperti kemarahan, kesedihan, atau ketakutan. Ledakan, penutupan emosional, dan kesulitan berinteraksi dengan orang-orang bisa menjadi hasil dari ini. Remaja yang mengalami trauma mungkin juga lebih rentan untuk merasakan kecemasan atau kesedihan, yang dapat memperburuk masalah emosional mereka.
Perilaku
Anak-anak yang mengalami trauma juga dapat menampilkan perilaku yang sulit termasuk kekerasan, ketidaktaatan, dan melukai diri sendiri. Ini mungkin metode untuk menghadapi emosi kuat yang mungkin ditimbulkan oleh trauma. Sayangnya, jika tidak ditangani dengan benar, tindakan ini dapat mengakibatkan hukuman, pengucilan sosial, dan lebih banyak trauma.
Relasi atau Hubungan
Kapasitas kaum muda untuk mengembangkan hubungan yang sehat juga dapat dipengaruhi oleh trauma. Anak-anak yang pernah mengalami trauma dapat merasa sulit untuk mempercayai orang, takut ditinggalkan, atau mengalami kesulitan mengembangkan ikatan yang kuat. Ini dapat memengaruhi seberapa baik mereka bergaul dengan keluarga, guru, dan teman sebaya mereka, yang dapat memengaruhi seberapa baik mereka berkembang secara sosial dan emosional.
Pencapaian Akademik
Capaian akademik juga dapat dipengaruhi oleh trauma. Anak-anak yang trauma mungkin merasa sulit untuk fokus di kelas, mengalami kesulitan mengikuti instruksi, dan mungkin absen atau terlambat lebih sering. Tantangan akademik dan penurunan tingkat pencapaian dapat diakibatkan oleh hal ini.