Mohon tunggu...
June
June Mohon Tunggu... Freelancer - nggak banyak yang tahu, tapi ya nulis aja

Pengamat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bupati Klaten Berulah

3 Mei 2020   15:47 Diperbarui: 3 Mei 2020   15:43 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto kemasan hand sanitizer yang ditempeli stiker foto bupati Klaten. Sumber gambar: tribunjateng.com

Bupati Klaten kini tengah menjadi sorotan publik. Beberapa waktu lalu beredar bantuan hand sanitizer yang ditempeli stiker foto bupati Klaten tersebut. Alih-alih sebuah produk, hand sanitizer tersebut berubah menjadi media publikasi seperti baliho dan spanduk. Bedanya media tersebut berupa barang berukuran kecil.

Apa yang telah dilakukan oleh bupati Klaten tersebut tentu menyalahi etika sosial. Kondisi buruk di tengah pandemi ini justru dimanfaatkan untuk memperoleh perhatian. Mengingat bahwa tak lama lagi akan diadakan pemilihan bupati Klaten periode selanjutnya, apa yang telah dilakukan tersebut dianggap sebagai bentuk kampanye.

Hal seperti ini bukanlah hal yang jarang kita temukan manakala mendekati pemilihan umum. Baik itu di tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, hingga nasional kita sering menemukan fenomena seperti ini. Namun, melihat bahwa kita sedang berada dalam pandemi, membuat banyak yang merasa tersakiti. Bukannya memberikan bantuan yang sewajibnya dilakukan sebagai seorang pemimpin, justru makin kencang berkampanye agar terpilih menjadi pemimpin selanjutnya.

Alhasil, bupati Klaten tersebut mendapat pengawasan dari badan KPK. Kabupaten Klaten sudah terkenal dengan dinasti politiknya. Bupati Klaten yang saat ini menjabat, sebelumnya adalah wakil bupati sejak tahun 2016. Ia menggantikan bupati Klaten yang ditangkap oleh KPK pada akhir tahun 2016.

Sampai saat ini masalah kampanye terselubung tersebut masih panas diawasi oleh banyak masyarakat. Komentar demi komentar pun terus bermunculan di media sosial pada postingan terkait.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun