Mohon tunggu...
June
June Mohon Tunggu... Freelancer - nggak banyak yang tahu, tapi ya nulis aja

Pengamat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Drama Mati Lampu

8 Juni 2019   00:25 Diperbarui: 8 Juni 2019   00:32 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: satuharapan.com

Pelita usang bolehkah tetap menyala
Memberi bayangan dari tumpukan buku di atas meja
Jangan meredup, aku sedang sendiri
Temani aku menulis di secarik kertas dari halaman terakhir catatan harianku

Suntuk sudah menunggu di luar pintu kamarku
Awan di langit malam bersekongkol menutupi cahaya bulan
Argh, tak ada bunyi pesan masuk di ponselku!
Sudah mulai letih tanganku menggores kata demi kata di secarik kertas ini
Sungguh tak adakah yang ingin berbicara denganku?
Ah, aku lupa! Mereka sedang tidak ada yang perlu dimanfaatkan dariku! Hahaha!
Aku lupa bahwa ini negeri sulap
Untuk apa pula aku merisaukannya. 

Tiga jam telah berlalu dalam remang-remang kamar
Pelita usang pun sudah tampak layu matanya ingin terpejam
Jari sudah lelah dari tadi mengusap lini masa media sosial
Tak ada pula lagi hal yang ingin kucoret
Cukup sekianlah drama malam gelap di krisis sumber daya alam ini
Selamat malam!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun