Mohon tunggu...
June
June Mohon Tunggu... Freelancer - nggak banyak yang tahu, tapi ya nulis aja

Pengamat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Hanya Rupa

19 April 2019   22:49 Diperbarui: 19 April 2019   23:22 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Time Magazine

Di mana kemanusiaan?
Anak kecil yang lusuh menahan lapar
Menatap sayu dari seberang restoran

Di mana kemanusiaan?
Timah panas bebas terbang
Rindu bersarang di tubuh inang

Di mana kemanusiaan?
Di sini silau mata sepanjang jalan
Di sana pelita masih diusahakan

Di mana kemanusiaan?
Di sini berpesta cahaya
Di sana debu berteman udara

Di mana kemanusiaan?
Tikus gemuk bersandiwara di rumah sakit
Manusia miskin tak sanggup mendapat suntik

Di mana kemanusiaan?
Bibir saudara merah menggoda
Bibir adik umpama tandus

Di mana kemanusiaan?
Harimau besar seperti boneka
Namun cabuk menunggu di kandangnya

Di mana kemanusiaan?
Semut di pulau seberang dapat terlihat
Selumbar di mata tak disadari

Di mana kemanusiaan?
Kadang malu aku menjadi manusia
Berdoa aku tetap manusia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun