Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Untuk saat ini menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Chemistry Mertua Menantu: Mulailah Sebelum Menikah!

11 Mei 2024   15:23 Diperbarui: 11 Mei 2024   17:48 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menantu dan ibu mertua sedang bercengkrama.(Dok. Shutterstock/Creativa Image)

Sekufu ini dalam artian luas, tidak hanya dari segi ekonomi, tapi kita mencari berbagai persamaan dari berbagai perbedaan yang terbentang antara mertua dan menantu. 

Obrolan pun akan mengalir lembut jika memang sudah sekufu. Kalau sudah gini nikmat mana yang kita dustakan? punya pasangan setia dan mertua asyik, pastinya menjadi hal yang diidam-idamkan oleh semua.

Gak perlu lagi untuk membangun chemistry dengan mertua dari awal, yang ada adalah bagaimana kita merawat chemistry ini menjadi sebuah kebahagian yang selalu ada di rumah kita dan rumah mertua atau orang tua kita. 

Bayangkan kalau gak sekufu, pasti gak nyaman, mau ngobrol aja bingung untuk mengawali darimana. Mau gerak apapun jadi takut salah. Akhirnya serba salah semuanya kan?

Yuk Cari yang Sesuai Chemistry

Percaya atau tidak tapi hubungan mertua dan menantu ini bak api dalam sekam. Bara kecilnya mampu membakar bahtera rumah tangga, bahkan bagi rumah tangga yang telah terbangun bertahun-tahun. 

Hubungan mertua dan menantu adalah hal yang unik. Satu sama lain harus saling berbagi. Mertua harus merelakan putra atau putri mereka untuk berbagi rasa sayangnya pada orang lain yang bahkan tidak pernah punya andil apapun saat putra atau putri mereka berproses. Hati orang tua mana yang tidak merasakan cemburu luar biasa saat putra atau putri mereka bilang, "Pah, Mah, aku mau nikah". 


Wajar ketika mertua merasa masih memiliki hak atas putra atau putrinya yang menjadi pasangan kita. Sebab merakalah (mertua) yang melahirkan, merawat, mendidik, membesarkan putra/ putri mereka yang saat ini akan menjadi pasangan kita (atau sudah menjadi pasangan kita). 

Dan inilah bara cemburu yang kadang membuat chemistry antara mertua dan menantu menjadi retak. Akan lebih baik jika memang chemistry ini telah terbangun dari awal, saat-saat pertemuan awal antara calon mertua dengan calon menantu.

Sebab ketika pada tahap ini chemistry sudah terbentuk, kebahagiaan setelah pernikahan menjadi kebahagiaan tiada tara. Tapi sebaliknya, ketika saat awal saja ternyata sudah tidak klik, nihil chemistry antara calon mertua dan menantu, pernikahan ini berpotensi penuh dengan konflik. 

Dan tahu sendiri, jika sudah negatif thinking di awal, eh apa-apa yang dilakukan semuanya jadi serba salah.

Padahal niatnya cuman bercanda, tapi mertua malah tersinggung. Atau sebaliknya, padahal mertua niatnya baik-baik mau bantu-bantu untuk rumah tangga kita, eh kitanya malah seolah merasa direndahkan. Jadi serba repotkan? jadi tunggu apa lagi Wir, yuk bijak bijak sebelum menikah.

Sebab menikah itu untuk bahagia dan selamanya, jangan sampai ketiadaan chemistry ini mengganggu kebahagiaan rumah tangga kita!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun