Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Untuk saat ini menulis

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Baca 5 Hal Ini Agar Ngerti Saham Bukan Investasi Bodong

31 Oktober 2022   23:20 Diperbarui: 17 November 2022   16:02 962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Investor syariah wanita berhijab (Sumber kutipan ilustrasi dan ilustrasi gambar diambil dari bareksa.com)

Artikel ini ditulis dalam rangka memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa investasi saham bukanlah investasi bodong.

Ditulis berdasarkan pengalaman penulis selama menggeluti dunia saham secara otodidak melalui berbagai kegiatan yang menambah wawasan tentang saham seperti membaca buku tentang saham, googling tentang saham, mengikuti akun-akun IG yang membahas tentang saham, menonton youtube tentang saham, mengikuti webinar dan berbagai kegiatan lain yang berkaitan dengan investasi saham.

Beberapa kegiatan di atas adalah hal yang saya lakukan saat mencari informasi lebih dalam tentang saham, melalui berbagai kajian, literatur dan non literatur serta melakukan transaksi secara langsung dalam berinvestasi saham. 

Berikut adalah 5 alasan bahwa investasi saham bukan investasi bodong.

Pertama, Produknya Jelas

Jika terdapat produk-produk di bawah ini di rumah kita, berarti kita telah menggunakan produk dari perusahaan yang sahamnya telah melantai di Bursa Efek Indonesia, diantaranya adalah sebagai berikut.

PT Sumber Alfaria Trijaya/ kode saham AMRT (alfamart.co.id):

Ilustrasi gambar diambil dari idxchannel.com
Ilustrasi gambar diambil dari idxchannel.com

dengan produknya adalah retail waralaba dengan nama usaha Alfamart.

PT Unilever Indonesia/ Kode Saham UNVR (unilever.co.id): 

Ilustrasi gambar diambil dari teguhhidayat.com
Ilustrasi gambar diambil dari teguhhidayat.com

Adalah sebuah perusahaan yang memproduksi berbagai produk sebagai berikut: Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Wall’s, Royco, Bango. 

PT Indofood CBP Sukses Makmur/ Kode Saham ICBP (indofoodcbp.com):

Ilustrasi gambar diambil dari investorsadar.com
Ilustrasi gambar diambil dari investorsadar.com

Jika anda penyuka mie instant maka harus kenal dengan ICBP, perusahaan dengan berbagai produk sebagai berikut: Indomie, Sarimi, Supermi, Pop Mie,  Chitato, Qtela, Trenz, bumbu Racik, Saus Sambal Extra Pedas,  Promina, SUN,  Ichi Ocha, Club dan Fruitamin.

PT Mayora Indah / Kode Saham MYOR (mayoraindah.co.id):

Ilustrasi gambar diambil dari mayoraindah.co.id
Ilustrasi gambar diambil dari mayoraindah.co.id

Produk perusahaan Mayora Indah atau dikenal dengan MYOR adalah yang paling banyak dan mungkin memenuhi seisi kulkas di rumah, produk lengkapnya adalah sebagai berikut: Roma Marie Susu, Roma Marie Susu Gold,  Roma kelapa, Roma Kelapa Cream, Roma Sandwich, Roma Malkist, Roma Malkist Abon, Roma Malkist Coklat, Roma Malkist Krim Keju Manis, Roma Malkist Krim Tiramisu, Roma Malkist Zuperrr Keju, Roma Cream Creakers, Royal Choice, Better,  Slai O Lai, Sari Gandum, Sari Gandum Sandwich, Coffeejoy, Kopiko, Kopiko Cappuccino, KIS, KIS Chewy, Tamarin, Beng Beng, Beng Beng Maxx, Beng Beng Share It, Beng Beng Kalpa, Astor, Roma Wafer Coklat, Roma Zuperrr Keju, Roma Choco Blast, Choki-choki, Drink Beng Beng, Torabika Duo, Torabika Duo Susu Full Cream, Torabika 3 in 1, Torabika Moka, Torabika Cappuccino, Torabika Jahe Susu, Torabika Creamy Latte, Torabika Double Up, Kopiko Brown Coffee, Toracafe Volcano Chocomelt, Toracafe Caramelove, Energen Cereal, Energen Oatmilk, Prima Cereal. 

 

PT Astra International/ Kode Saham ASII (astra.co.id):

Ilustrasi gambar diambil dari otomotif.kompas.com
Ilustrasi gambar diambil dari otomotif.kompas.com

Toyota, Daihatsu, Isuzu, Peugeot, BMW, Lexus, dan sepeda motor Honda, apakah anda bepergian dengan beberapa kendaraan ini? Jika iya, maka produk yang digunakan adalah produk dari Astra International yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham ASII.

Produk-produk di atas adalah berbagai produk dari beberapa perusahaan yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia. Ternyata selama ini tanpa sadar dalam berbagai aktivitas sehari-hari kita banyak menggunakan sebuah produk dari perusahaan yang menawarkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.

Masih mengganggap bahwa saham adalah investasi bodong?

Kedua, Perusahaannya Jelas

Gambar 1 Transparansi perusahaan tercatat (Dokumen pribadi hasil tangkap layar dari laman idx.co.id)
Gambar 1 Transparansi perusahaan tercatat (Dokumen pribadi hasil tangkap layar dari laman idx.co.id)

Gambar 2 Transparansi perusahaan tercatat(Dokumen pribadi hasil tangkap layar dari laman idx.co.id) 
Gambar 2 Transparansi perusahaan tercatat(Dokumen pribadi hasil tangkap layar dari laman idx.co.id) 

Gambar 3 Transparansi perusahaan tercatat(Dokumen pribadi hasil tangkap layar dari laman idx.co.id) 
Gambar 3 Transparansi perusahaan tercatat(Dokumen pribadi hasil tangkap layar dari laman idx.co.id) 

Gambar 4 Transparansi perusahaan tercatat(Dokumen pribadi hasil tangkap layar dari laman idx.co.id) 
Gambar 4 Transparansi perusahaan tercatat(Dokumen pribadi hasil tangkap layar dari laman idx.co.id) 

Gambar di atas adalah gambar tangkap layar dari laman idx.co.id tentang bagaimana mencari data perusahaan yang telah melantai pada Bursa Efek Indonesia. 

Berturut-turut dari gambar 1 - 4 adalah langkah-langkah dalam mencari profil serta laporan keuangan resmi perusahaan tercatat pada Bursa Efek Indonesia. 

Pada gambar ke-4 adalah hasil tangkap layar dari laba perusahaan, dokumen itu bisa di akses setelah kita membuka dokumen yang berada di gambar ke-3. 

Tidak hanya laba, tapi seluruh laporan keuangan akan selalu di update oleh perusahaan tercatat. Laba, rugi, hutang, piutang, berbagai kebijakan baru juga disertakan dalam laporan tersebut.

Masih kurang jelas?

Ketiga, Saham Halal!

Ilustrasi gambar diambil dari money.kompas.com
Ilustrasi gambar diambil dari money.kompas.com

JAKARTA - Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) memastikan bahwa transaksi jual-beli saham 100% halal termasuk dalam kaidah fiqih yang sah ujar Anggota DSN-MUI, Kanny Hidaya dalam acara Seminar Sharia Investment Week (SIW) 2020 secara virtual, Selasa (17/11/2020) ekbis.sindonews.com.

Majelis Ulama Indonesia telah mengeluarkan fatwa halal untuk transaksi jual beli saham, dalam kutipannya Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) memastikan 100% transaksi jual-beli saham adalah halal. 

Tentunya hal ini bukan sebuah keputusan asal-asalan dari MUI, tetapi sebuah keputusan berdasarkan musyawarah dan kajian halal haram berdasarkan kaidah-kaidah yang tertera dalam Al Qur'an dan Hadits. 

Masih tidak yakin bahwa saham halal?

Keempat, Tidak Perlu Dana Besar Untuk Memulai Investasi Saham

Suasana pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (25/9/2017).(KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)
Suasana pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (25/9/2017).(KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

Ada juga pandangan bahwa membeli saham harus dimulai dengan nilai besar. Menurutnya stigma itu tidak benar, sebab bermodal Rp 100.000 saja sudah bisa melakukan investasi saham, kata Ketua Dewan Pelaksana Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal (LSPPM), Haryajid Ramelan, dalam program InvesTime CNBC Indonesia, Senin malam (18/1/2021), cnbcindonesia.com.

Investasi saham tidak mempersyaratkan nominal pembelian, yang dipersyaratkan adalah minimal jumlah beli, yaitu 1 lot atau 100 lembar saham. 

Dibawah ini adalah simulasi pembelian saham BUMI dan ANTM berdasarkan data dari ilustrasi gambar di atas tertanggal 25 September 2017. Jika ingin mengetahui harga saham saat ini realtime bisa langsung menggunakan google dengan mengetikkan kata kunci dengan contoh sebagai berikut; IDX BUMI, berarti kita akan mencari harga dan grafik saham BUMI, begitu seterusnya ketika kita akan melakukan pencarian informasi saham yang lain.

Harga perlembar saham pun bervariasi, seperti ilustrasi gambar di atas, nomor 3 saham BUMI, saat itu satu lembar saham BUMI adalah 206 rupiah. Minimal pembelian adalah 1 lot atau seratus lembar. 

Jadi ketika kita membeli saham BUMI, uang yang kita keluarkan adalah Rp 206/ lembar dikali 100 lembar sama dengan Rp 20.600,- atau dua puluh ribu enam ratus rupiah, kaget dengan hitungan ini? 

Sekilas tentang BUMI, PT Bumi Resources Tbk adalah salah satu perusahaan pertambangan terbesar di Indonesia. Perusahaan ini bertindak sebagai induk untuk sejumlah anak usaha. Pada daftar Forbes Global 2000 tahun 2012, Bumi Resources menempati peringkat ke-1898. 

Perusahaan ini dianggap sebagai produsen batu bara termal terbesar di Indonesia dan mayoritas sahamnya dimiliki oleh Bakrie Group dikutip dari id.wikipedia.org.

Contoh selanjutnya pada ilustrasi gambar di atas adalah saham nomor 9 pada chart di Bursa Efek Indonesia yaitu ANTM atau PT Aneka Tambang Tbk adalah anak perusahaan BUMN pertambangan Inalum. 

PT Antam didirikan pada tanggal 5 Juli 1968. Kegiatan Antam mencakup eksplorasi, penambangan, pengolahan serta pemasaran dari sumber daya mineral. Pendapatan PT Antam diperoleh melalui kegiatan eksplorasi dan penemuan deposit mineral, pengolahan mineral tersebut secara ekonomis, dan penjualan hasil pengolahan tersebut kepada konsumen jangka panjang yang loyal di Eropa dan Asia. 

Kegiatan ini telah dilakukan semenjak perusahaan berdiri tahun 1968. Komoditas utama Antam adalah bijih nikel kadar tinggi, bijih nikel kadar rendah, feronikel, emas, perak dan bauksit. 

Jasa utama Antam adalah pengolahan dan pemurnian logam mulia serta jasa geologi seperti dikutip pada id.wikipedia.org.

Harga ANTM pada 25 September 2017 seperti terlihat pada gambar adalah 675 rupiah per lembar, jadi ketika saat itu kita membeli saham ANTM maka yang harus kita bayar adalah 675 rupiah/lembar dikalikan 100 lembar (minimal pembelian) jumlah yang harus dibayar adalah Rp 67.500 rupiah! 

Fyi, harga saham BUMI saat artikel ini ditulis adalah:

Dokumen pribadi hasil tangkap layar dari google.com
Dokumen pribadi hasil tangkap layar dari google.com

dan untuk harga saham ANTM saat artikel ini ditulis adalah:

Dokumen pribadi hasil tangkap layar dari google.com
Dokumen pribadi hasil tangkap layar dari google.com

dari tanggal 25 September 2017 sampai dengan 31 Oktober 2022 harga saham BUMI dan ANTM mengalami perubahan. 

Pada 25 September 2017 harga saham BUMI adalah 206 rupiah perlembar, dan saat ini per 31 Oktober 2022 harga sahamnya turun menjadi 189 rupiah per lembar. 

Saham ANTM juga berubah dari yang tadinya 675 rupiah per lembar saat ini pada 31 Oktober 2022 harga sahamnya naik menjadi 1.845 rupiah per lembar. 

Pada point ini sekaligus memberikan peringatan bahwa investasi saham memiliki potensi cuan dan rugi seperti contoh kedua saham di atas.

Point penting di hal ke-4 ini adalah bahwa harga saham terjangkau, jika kita membeli saham BUMI dan ANTM sekarang maka uang yang kita keluarkan adalah 20.600 rupiah untuk saham BUMI dan 184.500 rupiah untuk saham ANTM, totalnya adalah sebesar 205.100 rupiah untuk kedua saham di atas. Terjangkau kan?

Jadi masih mau bilang investasi saham harus menggunakan dana yang besar?


Kelima, Investasi Saham Bukan Barang Baru

Ilustrasi gambar diambil dari idxchannel.com
Ilustrasi gambar diambil dari idxchannel.com

Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda tepatnya pada tahun 1912 di Batavia dikutip dari idx.co.id

Nah, ini adalah hal terakhir untuk meyakinkan bahwa investasi saham adalah real investasi. Saham ini bukanlah hal baru yang baru, ternyata dunia investasi saham telah ada sejak jaman sebelum Indonesia merdeka, tepatnya pada  tahun 1912. 

Jika di hitung sampai pada tahun 2022 ini, berarti dunia investasi saham di Indonesia telah ada sejak 110 tahun yang lalu. 

Coba kita berpikir secara jernih, kalau memang investasi saham adalah investasi yang tidak jelas, bodong, penuh tipu daya, apakah mungkin akan selama ini berada di negara kita tercinta Indonesia. 

Jika memang dunia investasi saham adalah dunia yang penuh tipu daya, maka negara tidak akan mungkin membiarkan kegiatan ini untuk terus tetap ada, bahkan tidak hanya di Indonesia, masing-masing negara memiliki bursa efek sendiri untuk melakukan transaksi jual beli saham di masing-masing negara. Ini bukti bahwa saham adalah kegiatan investasi nyata dan resmi di akui oleh tiap-tiap negara di dunia. 

So, masih tidak yakin dengan investasi saham?

Sebuah Kesimpulan

Ilustrasi gambar diambil dari money.kompas.com
Ilustrasi gambar diambil dari money.kompas.com

Tulisan ini dibuat bukan bermaksud mengajak pembaca untuk tertarik, masuk dan berkegiatan pada dunia investasi saham.

Tulisan ini terinspirasi dari berbagai pertanyaan dan pernyataan teman-teman penulis dan khalayak ramai yang masih melabeli saham sebagai investasi bodong, tidak jelas, pasti rugi dan perlu dana besar untuk terjun di dunia saham. 

Andaikan ada dari salah satu pembaca yang tertarik dan yakin dengan investasi saham setelah membaca tulisan ini, ada baiknya untuk tidak terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan masuk kedalam dunia investasi saham. 

Cari dan baca berbagai literatur tentang dunia saham, dan jika ingin mencoba maka coba lah bertransaksi dengan rupiah yang lebih kecil terlebih dahulu, dan beli lah saham setelah melakukan analisa secara matang. 

Jangan terburu-buru melabeli investasi saham dengan sesuatu yang buruk hanya karena kecerobohan pribadi akibat rugi bertransaksi dalam investasi saham. Investasi saham sama dengan transaksi jual beli lainnya, logika sederhananya adalah,"Beli dengan harga murah, Jual saat harga naik". 

Ngerti kan sekarang bahwa saham bukan investasi bodong?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun