Mohon tunggu...
Junirullah
Junirullah Mohon Tunggu... Seniman dan ITE (informasi teknologi dan ecommerce)

Seni Teater dan Musik sebagai pembuat skenario atau naskah cerita dan arranged atau komposer pembuat musik solo swingNgewingsJazZY dengan alat musik, Konsultan Politik Indonesia Perancang Strategi dan Management DataBase Xampling Aplikasi QuickCount-RealCount Untuk Tim Pemenangan Caleg Baik Tingkat Daerah Kab/Kota, Provinsi, dan Nasional Khusus Tim Pemenangan Presiden, serta ITE teknisi informasi, teknologi, elektronik pada UMWEBID (Usaha Mandiri Website Indonesia Digital) Predikat Juara 1 Anonim (tidak ditahu siapa orangnya) SEO Media Publikasi Elektronik Tingkat Nasional, Dan Lain-Lain.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Cerita Usaha Bos Semakin Maju dan Berkembang Pesat Bersama Team PAW percetakan advertising warahmah di Www.Pembuat.Com

16 Oktober 2025   21:32 Diperbarui: 16 Oktober 2025   21:32 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo Kerja Nyata Oleh Junirullah (PAW) Percetakan Advertising Warahmah di Percetakan Kendari Advertising Kendari Sulawesi Tenggara. (Sumber Photo ole

Memulai memang terasa kejang otot dengan bekerja keras demi mencapai tujuan yaitu menjadikan diri kita sebagai Bos memang harus dulu menguasai pekerjaan, jadi ketika sudah menguasai pekerjaan maka kita dapat mandiri dan membuat usaha sendiri.

Tunggu dulu hanya beda lagi profesi seperti kita ini, awal nya saya tidak langsung begini lho.. butuh waktu selama mulai dari tahun 2000 sampai dengan 2002 ketika saya tamat dari sekolah SMA swasta Chik Kuta Karang di Banda Aceh, pada waktu itu saya coba berkeinginan untuk mengubah arah agar hidup itu lebih baik dimasa depan.

Dalam cerita ringkas dan padat pada awal nya saya hanya bekerja apa saja dengan orang, dan saya tidak pernah memilih pekerjaan walaupun terkadang pekerjaan yang sedang kita kerjakan itu seperti pekerjaan perempuan seperti mencuci piring dan gelas di warung nasi dan warung kopi.

Selama bekerja mencari pengalaman itu terpikir ini bukan kerja karena tidak ada keahlian hanya sebatas cuci piring dan cuci gelas lalu aduk-aduk kopi dan goreng nasi dan menanak nasi, memang pengalaman dapat ya.. tentu nya dengan pengalaman itu untuk makan sehari-hari minimal sekarang sudah bisa masak dan menanak nasi sendiri dengan gulai-gulai sayur mayurnya kita bikinkan.

Kemudian tidak hanya disitu lagi, pergi beranjak ke Jakarta dengan kehidupan yang amat sangat kerja saya akhirnya mencari pekerjaan tidak ketemu-ketemu.. dan pada akhirnya saya mengamen dan dari situlah saya mengumpul duit recehan untuk membeli makanan, hanya kerasan 2 (dua) tahun di perempatan lampu merah menteng bolak balik pasar senen balik lagi naik turun bus metro mini dengan iringan musik guitar kapok yang saya beli cuma 150ribu untuk keperluan mengamen akhir nya tersambung lagi kehidupan pada waktu itu, dan di akhir cerita saya balik lagi ke kampung halaman di Aceh karena tidak kuat dengan keadaan yang serba hingar bingar dan penuh perjuangan yang sangat amat keras di ibukota Jakarta.

Kepulangan dari Jakarta, saya mulai berpikir lagi untuk dapat berubah hidup demi masa depan bagaimana ya? jadi saya coba melamar kerja di TVRI akhirnya jadi Cleaning Service membersihkan kantor dan halaman kantor TVRI di Banda Aceh, waktu itu untuk karir pernah coba terpikir agar ada perubahan kemudian saya lanjut kuliah , baru semester kuliah di perguruan tinggi Cut Mutia ambil bidang Teknik Sipil, tiba-tiba di tahun 2004 terjadilah tsunami yang memporak-porandakan hampir seluruh wilayah Aceh yang terkena gempa bumi dan musibah Tsunami tersebut di tahun 2004/12/26 pada hari minggu sekitar jam 8 pagi seketika Aceh rata hilang seperti ditelan bumi karena harta, benda, rumah, nyawa sudah hilang semua.

Setelah bekerja di TVRI terpikir lagi dalam suasana masih pasca Tsunami pemulihan wilayah yang tertimpa bencana.. terpikir untuk berubah maka pada tahun 2006 saya merit hanya sepuluh tahun lama nya bertahan dengan istri kemudian langsung buyar dan cerai ketika sudah ada 3 orang anak, disebabkan kondisi ekonomi yang sangat amat berpengaruh untuk penopang sebuah tiang rumah tangga yang kokoh dalam hal ini kita sebagai suami laki-laki dituntut untuk harus kuat berkerja demi anak-anak dan istri, Sementara kerja masuk pada tahun 2007 sudah mulai ada perkembangan karena saya sudah berada di sekolahan yaitu sekolah menengah pertama, dalam kurun waktu mengabdi terlalu panjang akhir nya saya keluar masuk pada setiap sekolah-sekolah karena tidak betah bekerja disebabkan kekurangan keuangan, dan pada akhirnya saya bekerja di SMK sekolah menengah kejuruan dan disitu padahal sudah lumayan karena kepala sekolah mempercayakan saya untuk mengelola Lab. Komputer dengan berdasarkan ilmu pengetahuan teknologi saya bisa membantu banyak orang disekolah, Hanya saja saya masih banyak yang perlu juga dibantu karena hari hari memang sangat membutuhkan untuk kebutuhan keluarga.

AKhirnya pindah lagi masuk kerja ke NGO masa MBR, terus masuk lagi ke perusahaan Outsorcing Security penyedia satpam atau tenaga kerja di tambang dalam pengelolaan para perkerja satpam. Terus itu pun tidak lama beralih lagi kerja di percetakan, mulai mengetik cepat sepuluh jari saya dapat ilmu melalui kerja dirental komputer yang dulu masih ramai-ramainya orang menyewa rental komputer di Aceh, dan saya sering mendapatkan pekerjaan pengetihan yang dibayar freelines setiap harinya, terus tidak betah juga akhirnya disitulah karena masalah ekonomi yang tidak bisa menopang kebutuhan hidup yang terkadang memang harus saya tambah daya dan upaya untuk bekerja sebagai buruh kasar yaitu aduk-aduk semen buat bantu bikin rumah orang baik orang yang saya kenal disekolah untuk bikin rumah nya dan juga membersihkan halaman-halaman rumah nya sebagai intepretasi untuk mendapatkan perhatian dan pengerjaan pekerjaan yang menghasilkan cuan.

Terus 10 tahun berjalan akhirnya riwayat merit hancur karena ekonomi terpuruk total dan tidak ada tempat lagi dimana untuk mencari cuan yang memang mampu untuk menampung untuk tuntutan kebutuhan sehari-hari karena pada masa itu memang kebutuhan untuk keluarga sangat diutamakan karena anak-anak masih sekolah dan juga masih membutuhkan perhatian penuh dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan berbagai banyak pemenuhan kebutuhan yang memang membutuhkan banyak biaya.

Akhir di tahun 2018 sudah mulai cekcok dengan keluarga dan mulai pisah rumah, dan akhirnya saya memutuskan untuk mencari pekerjaan lain yang memang mampu untuk masa depan yang akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun