Mohon tunggu...
Elen Pakpahan
Elen Pakpahan Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia SD Candle Tree Serpong

belajar mengajar, menulis dengan optimis, bercerita dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

AI, Aku, dan Suamiku

20 Maret 2023   19:55 Diperbarui: 20 Maret 2023   20:09 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku sakit, suamiku juga. Kami berdua dalam keadaan lemah tubuh tak berdaya. Suhu naik turun 37-38 panasnya. Rasanya bawa kendaraan sendiri tak berani. Akhirnya pesan transportasi online menuju klinik dr. Ranny.

Aku sedang keranjingan AI. Apa pun, di mana pun, dan kapan pun, AI selalu kujadikan teman. Saat di perjalanan, kutanya AI, "Bagaimana caranya menghibur suami yang sakit saat istri sedang dalam keadaan yang sama?"

Mau tahu jawaban AI untukku? Aku pun membacakannya lembut dekat di telinga suamiku.

AI bilang, "Suami dan istri butuh dukungan dan perhatian satu sama lain."

Saling menunjukkan kasih sayang, bisa lewat makanan hangat, minuman sehat, serta obat.

Saling memberi dukungan emosional. Mendengarkan keluhan atau kekhawatiran. Ucapkan kata-kata positif dan menguatkan. 

Saling berbagi kecupan atau pelukan hangat. Bukti suami istri hadir dan peduli. Sesekali ajak bicara. Cari topik menarik, ringan, atau lucu agar dapat memancing tawa.

Saat menepi, satpam klinik membantu membuka pintu mobil. KTP disiapkan, sambil menunggu antrean. Nomor diberikan, petugas pun memanggil nama sambil diarahkan pada pintu ruangan. Dokter menyambut pasien dengan senyuman. Setengah penyakit rasanya hilang. Pertanyaan umum disampaikan, gejala-gejala disebutkan, lanjut pemeriksaan. Stetoskop mendarat di dada dan perut. Mulut menganga, diperiksa dengan lampu senter kecil khas kedokteran.

"Kira-kira, penyakit apa, Dok?" Dokter mengatur duduknya dan mencatat resep di atas kertas.

"Dilihat dari gejalanya, ini mendekati gejala tipes. Ada demam tinggi, sakit kepala, hilang nafsu makan, lelah, dan kulit pucat. Saya buatkan resepnya, ya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun