Mohon tunggu...
Junaidi Khab
Junaidi Khab Mohon Tunggu... Editor -

Junaidi Khab lulusan Sastra Inggris UIN Sunan Ampel Surabaya.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Meneladani Cara Gus Dur dalam Dunia Politik

6 November 2017   05:10 Diperbarui: 6 November 2017   05:56 2604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: jalandamai.org

"Saya ini kalau diperintahkan oleh lima  sesepuh, saya akan menjadi calon presiden, tanpa tim sukses tanpa duit,  dulu begitu, saya hanya bermodal kepercayaan masyarakat. Kita tidak  perlu berpikir mengenai orang lain melihat kita seperti apa yang  penting, do the right thing if it's believed as something right". Gus Dur.

Kutipan dari pembicaraan Gus Dur pada  acara Kick Andy di stasiun televisi METRO TV cukup memberikan andil dan  peran yang cukup dalam membangun  pemerintahan dan semangat dalam berpolitik yang sehat tanpa membeli  masyarakat untuk dijadikan kambing hitam dalam suatu masa roda  pemerintahan. Sudah menjadi hal yang wajar dan mentradisi di Indonesia  bahwa jika suatu kandidat partai mencalonkan dirinya sebagai wakil  rakyat akan maju jika diperintahkan oleh uang. Jika sudah uang yang  memerintahkan, maka mereka memiliki persepsi akan terpilih dan mendapat  suara rakyat terbanyak.

Disadari atau tidak, kini Indonesia berada dalam ranah roda perpolitikan yang sangat tendensius, yaitu money politic. Perlu mendapat acungan jempol politik yang demikian. Karena memang dengan adanya fulus apa yang menjadi keinginan akan mudah tercapai. Kesuksesan dalam mengandalkan money politic dipengaruhi oleh beberapa hal: Pertama, karena masyarakat Indonesia mayoritas miskin walau secara fisik berada di Negara yang kaya. Kedua, masyarakat tidak pandai dalam dunia politik. Ketiga, kurang sadarnya masyarakat terhadap dampak money politic yang dianggap menguntungkan dirinya (Unconsciousness).

Namun hal tersebut perlu disadari oleh  masyarakat dan para kandidat partai bahwa politik yang demikian  menyimpan berbagai macam masalah yang akan melilit kehidupan bangsa ini.  Terutama harus menjadi bahan stimulasi oleh masyarakat dalam memahami  dan mewaspadai politik uang. Karena dengan politik itulah kandidat yang  terpilih akan melupakan terhadap nasib rakyat. Mereka beranggapan bahwa  suara mereka dibeli dengan uang dan seutuhnya milik para kandidat itu  sendiri dari hasil suara yang diperoleh.

Memang sangat sulit mencari wakil rakyat  yang memang bersih dari perilaku yang mengandalkan uang dalam merekrut  suara rakyat terbanyak. Karena uang diyakini memiliki kekuatan yang  sangat ampuh (super power), apapun bisa diperoleh jika uang  menjadi sepatu dan dasi yang kita pakai. Namun kesadaran akan dampak  setelah kita berbaju dan bercelana uang itulah yang tidak disadari. Uang  akan mudah lembek jika terkena bahan cair hingga kita telanjang saat  turun hujan, karena uang tidak mampu menahan deraian air yang mengucur,  kita sendiri yang akan malu tanpa pakaian yang sepantasnya jika terkena  air hujan.

Maka dari itu, masyarakat Indonesia harus  lebih waspada dan memproteksi dirinya dari berbagai macam perpolitikan  yang berbau uang. Dalam menentukan para wakil harus lebih fokus pada  kepercayaan yang kita miliki, jangan sampai bersandar pada kekuatan uang  yang kita peroleh sebagai bentuk kepeduliaan sementara oleh kandidat  partai yang kelak akan menjadi para wakil kita. Padahal, di balik itu  semua menyimpan berbagai problem yang menjadi ancaman bagi  keberlangsungan nasib rakyat baik dari segi ekonomi, pendidikan, dan  kesehatan.

Paradigma Tokoh

Kita sebagai penduduk asli nusantara ini  sedikit banyak harus meneladani apa yang menjadi kometmen Gus Dur dalam  berpolitik, yaitu mengutamakan pada kepercayaan masyarakat. Jika  masyarakat sudah memiliki kepercaaan penuh kepada kita, mereka tidak  harus dimanipulasi dengan berbagai janji dan berbagai politik  kebohongan. Sebagai kandidat partai dalam mencalonkan diri sebagai wakil  rakyat harus benar-benar mereka yang memiliki kemampuan dalam mengayomi  dan melayani anak bangsa ini, terlebih harus menanamkan sifat  kepercayaan kepada masyarakat.

Sosok tokoh seperti Gus Dur sulit kita  jumpai di negeri ini. Namun bukan hal yang sangat sulit jika kita  memiliki kesanggupan dalam mempraktekkan apa yang menjadi gagasannya.  Gagasan yang penuh dengan prospek baik harus menjadi sebuah wadah dan  pertimbangan dalam menjalankan pemerintahan tanpa bergantung pada  kekuatan uang.

Dr. Handoyo dalam diskusi Kick Andy  tersebut yang dihadirkan sebagai nara sumber mengatakan bahwa Gus Dur  itu berdiskusi dengan orang-orang yang warnanya pelangi, kalau meminjam  bahasa terminologi politik mulai dari yang paling kiri hingga pada yang  kanan, tidak pandang suku, ras, agama, dan bangsa. Dalam main setting Gus Dur ada paham keislaman, keindonesiaan, dan kemanusiaan.  Kemanusiaan ini diimplementasikan oleh Gus Dur dalam demokrasi,  pluralisme, kesamaan di hadapan hukum, tidak ada diskriminasi.

Pengakuan seperti itu yang dimaksud  dengan kepercayaan masyarakat. Dengan kata lain bahwa Dr. Handoyo  memiliki keyakinan dan sekaligus kepercayaan kepada Gus Dur dalam  menjalankan roda pemerintahan Indonesia. Tidak heran jika Gus Dur dalam  mencalonkan diri menjadi seorang presiden akan bermodal kepercayaan  masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun