Mohon tunggu...
Junaidi Mamuntu
Junaidi Mamuntu Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Buku, Kopi, Musik dan Jejak Langkah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Langit Menangis

28 November 2022   19:57 Diperbarui: 30 November 2022   19:14 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit yang menangis
merahmati bumiku
bermula dari gulungan ombak di lautan
disana seorang pelayar
dia yang tak gentar
akrab mengigal dengan lautan

Langit yang menangis
dari binar matanya
kupandangi rinai-rinai berjatuhan
drainase kecil melembak
sudah biasa kulihat orang-orang
menggigil di atap-atap rumahnya

daku diantara yang terlalai mencintai pijakan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun