Mohon tunggu...
Junaedi SE
Junaedi SE Mohon Tunggu... Wiraswasta - Crew Yayasan Sanggar Inovasi Desa (YSID)

Penulis Lepas, suka kelepasan, humoris, baik hati dan tidak sombong.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

3 Hal Pemicu Perundungan di Tempat Kerja

7 September 2021   23:14 Diperbarui: 7 September 2021   23:18 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sejak kita sekolah di tingkat taman kanak-kanak sampai kita kuliah di perguruan tinggi. Kita pasti pernah mengalami praktik-praktik perundungan akibat kejahilan teman-teman kita. 

Begitu juga ketika kita memasuki dunia kerja, lingkungan kerja yang menuntut semua orang berkinerja bagus pasti ada saja aral melintangnya, termasuk sandungan  perundungan.

Umumnya perundungan di dunia kerja dipicu karena adanya karyawan yang superior dan inferior. Adanya karyawan yang senior dan yunior. Adanya pegawai yang sudah  lama dan baru. 

Adanya perbedaan posisi jabatan sebagai atasan dan bawahan. Adanya pegawai berkinerja bagus dan tidak bagus. Sejauh yang saya amati, perundungan di tempat kerja dipengaruhi oleh beberapa motif tindakan yang mengarah kepada semua karyawan untuk melakukannya.

1.  Tidak Disengaja

Ada atasan kita, yang hari itu dibuat kesal oleh salah satu karyawan bawahannya. Saking kesalnya atasan ini, sehingga secara tidak disengaja mengatakan bawahannya dengan kata-kata hinaan di depan karyawan lain. Dan akhirnya memicu karaywan lain ikut-ikutan melakukan perundungan.

2.  Disengaja

Karena tuntutan pekerjaan yang begitu tinggi dan penuh dengan presure. Maka terkadang ada momen-momen sebagai pengusir rasa stress yang melanda semua pegawainya, hanya mungkin caranya yang berbeda-beda. 

Ada yang memanfaatkan dengan perundungan, ada juga dengan geguyon (humor). Karena objek yang dijadikan sasaran perundungan atau bercandaan pas timingnya. Dan memancing teman-teman lainnya ikut-ikutan melakukan perundungan

Tetapi  perundungan yang dilakukan  secara sengaja perlu dilihat dari sebab dan akibatnya. 

Kalau akibatnya menimbulkan hal-hal mempermalukan diri Anda yang berkepanjangan (to be continue)  atau melanggar peri kemanusiaan dan peri keadilan maka perlu diambil tindakan, kalau berani menegur langsung ya ditegur langsung kalau tidak berani ya laporkan kepada atasan, atau jika dipandang  merugikan nama baik bisa juga dilaporkan kepada pihak yang berwajib atas tuduhan tindakan kurang menyenangkan atau pencemaran nama baik. 

Jika sampai menyangkut tindakan pelecehan seksual, hal ini sudah barang tentu sudah gamblang sekali karena sudah masuk ke ranah kriminalitas.

Tetapi kalau perundungan yang dilakukan tanpa disengaja atau dilakukan secara sengaja tetapi masih dalam batas-batas kewajaran tidak sampai menjatuhkan nama baik dan mempermalukan Anda, seyogyanya bisa dimaafkan asal tindakan tersebut tidak diulangi berkali-kali. 

Karena bisa jadi perundungan tersebut adalah suatu cara teman-teman Anda dalam memperatkan pertemanan biar tidak canggung atau ajang untuk mengakrabkan diri.

Percayalah bahwa di dunia ini, tidak ada manusia yang sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah semata. Sekali lagi, Anda punya kriteria batas-batas kewajaran tertentu bagi teman Anda ketika  memperlakukan Anda seperti ini-itu  dalam dunia kerja selama ini.

Karena sebenarnya perundungan dalam dunia kerja terjadi, karena ada peluang dan kesempatan dalam lingkungan kerja tertentu. Makanya jadi orang itu, jangan terlalu lebai (alai) dan jangan terlalu lemah. 

Sehingga menarik kesempatan teman Anda untuk menjadikan Anda sebagai objek perundungan.

Sekali lagi bahwa terjadinya  perundungan dalam dunia kerja karena ada peluang orang yang dapat "didhalimi". Ada 3  alasan yang dapat terjadinya perundungan di dalam dunia kerja secara umum disebabkan oleh hal-hal sebagai beikut :

1.    Adanya pegawai senior dan yunior

Stigma ini sangat kuat sebagai salah satu pemicu tindakan perundungan dalam dunia kerja. Karena pegawai senior punya anggapan serba lebih dari pegawai yunior padahal kenyataannya belum tentu juga.

2.    Adanya posisi jabatan atasan dan bawahan

Banyak orang ketika menduduki posisi sebagai atasan apabila tidak memiliki pondasi agama yang kuat  dan pemahaman  akan norma-norma susila begitu rendah maka akan sangat mungkin akan memicu adanya perundungan, bahkan tindakan pelecehan seksual terhadap karyawan wanita.

3.     Adanya karyawan yang berkinerja baik dan jelek

Satu lagi pemicu perundungan dalam dunia kerja yaitu adanya persaingan, perlombaan/kompetisi karir kerja. Sekali lagi, sebetulnya semuanya tergantung pada karakter karyawan masing-masing. Tetapi biasanya karyawan berprestasi suka lupa diri dan berujung melakukan perundungan kepada teman seprofesinya yang tidak maju-maju walaupun masa kerjanya sudah lama.

JUNAEDI SE, Crew Media Sanggar Inovasi Desa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun