Mohon tunggu...
jumaro alhamami
jumaro alhamami Mohon Tunggu... Guru - Pendidik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar sepanjang waktu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Keluarga Ayam yang Pandai Bersyukur

8 Juni 2019   06:07 Diperbarui: 8 Juni 2019   06:44 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Terdengar keluarga Ayam sedang bercakap tentang kekaguman mereka terhadap makhluk yang bernama Manusia, katanya :

Anak Ayam si A : " Ma..., hebat amat ya yang namanya Manusia, ia dapat membuat jalan, jembatan, rumah megah, pesawat terbang, mobil, motor dan sepedah.

Mamah Ayam : Ya , begitulah Alloh ciptakan Makhluk yang paling sempurna hanya dimiliki oleh Yang namanya Manusia, ia sama dengan kita namanya Makhluk, hanya yang membedakan kita dengan Manusia hanya "kesempurnaan", ia di berinya kelebihan " Akal" dengan akal itu ia mampu menciptakan segala kebutuhan mereka.

Anak Ayam B : Siapa Alloh itu Ma......., ?

Mamah Ayam : Alloh itu dzat yang menciptakan kita, termasuk Manusia, dan Alam ini.

Anak Ayam C : OOOOO..., Jadi Alloh ciptakan Makhluk manusia yang paling Pinter ?

Mamah Ayam : Betul sekali . dan Alloh ciptakan aturan yang bernama Agama, agar hidupnya berada pada jalur kehendak Alloh, dan Manusia yang tidak beragama , sama derajatnya dengan kita, bahkan lebih mulia kita.

Anak Ayam D : Ha ? lebih mulia kita ?

Mamah Ayam : Ya . betul lebih mulia kita keluarga Ayam , coba pikir?, kalau kita Mati maka kita jadi santapan Manusia dan bahkan menjadi makanan yang " Mahal ", sementara manusia yang tidak memiliki Agama kalau ia mati tidak berguna ,membusuk dan dagingnya jadi santapan belatung- betatung.

Anak-anak Ayam: Hore.............kita mulia dan bebas aturan, lebih baik jadi Ayam ya Ma.

Mamah Ayam : Betul sekali, maka bersyukurlah, kita jadi Ayam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun