Sebelum ngejelasin tentang tradisi ditempat aku tinggal aku mau jelasin dulu tentang kondisi keadaan dimana aku berasal. Kalau menjelang romadhon biasanya akan ada kebiasaan bapak  yang mulai merutinkan puasa Daud. Jadi biasanya puasa senin-kamis berubah jadi puasa Daud, menjelang bulan romadhon, bagiku seperti biasa puasa dalam rangka untuk mengganti  puasa yang bolong-bolong, bapakku memang orang yang taat sedangkan aku biasa aja.
Ya kali ini aku akan ngejelasin tentang 10 Romadon terakhir di daerahku jadi biasanya karena kebanyakan Samarinda itu adalah pendatang atau perantauan seperti aku..
Karena kali ini aku lagi di Samarinda jadi aku cerita kondisi romadhon di sini. Ketika aku di pondok, segala aktivitas kemudian kegiatan yang ingin dieksekusi di bulan romadhon maka kita prepare dan disiapkan sebelum Ramadan, seperti program tafsir, buka bersama, menyusun schedule untuk donatur kemudian juga jadwal, kultum, imam tarawih, tadarus, jadwal untuk menjemput donatur, dan lain-lainnya. karena aku empat tahun di Samarinda, hal itu menjadi semacam habbits disini, segala aktivitas teratur dan dikerjakan secara kolektif.
Adapun untuk tradisi pribadi biasanya cenderung untuk mempersiapkan target, dan juga menyiapkan planning yang akan dicapai pada saat di bulan romadhon baik itu amalan ruhiyah, jasadiyah, kemudian juga organisasi (amaliah). ya Ini penting karena semuanya berkorelasi. Tahun belakangan itu ngurusin organisasi juga jadi cukup meriwehkan. Untuk nyambi organisasi tentu tidak mengesampingkan amalan ruhiyah tetapi berusaha untuk di tawazunkan untuk diseimbangkan. Â
Hal terpenting ketika menyambut bulan Ramadan yang pertama adalah memperhatikan aspek targetan ruqyah seharusnya aktivitas ruhiyah target-target dan ruhi yaitu lebih maksimal ketika romadhon yang awalnya 1 juz jadi 2 jus atau lebih yang awalnya nggak pernah khatam menjadi hatam ketika bulan romadhon. Yang kedua adalah aspek fisik (jasadiyah) setidaknya bergerak dalam sehari atau seminggu agar metabolisme dan juga kinerja tubuh itu berjalan dengan baik. Yang ketiga adalah aspek Amalia jadi diusahakan tidak hanya sekedar penikmat amal orang tetapi kita tidak beramal Hal ini penting karena habluminannas itu jauh lebih penting dalam Alquran yang lebih penting dan juga lebih diutamakan daripada hanya sekadar beristirahat di masjid.
 Itu tadi 3 hal yang menjadi tradisi yg harus diperhatikan ketika menyambut bulan ramadhan dari aku semoga bermanfaat. Hal itu menjadi penting untuk jadi tradisi untuk p kita-kita mahasiswa ataupun para pemuda-pemuda yang masih fresh hidupnya, masih butuh untuk perpanjangan tangan untuk bersosialisasi dan berkolaborasi dengan orang lain maka diperlukan ketiga aspek tersebut yang saling berkesinambungan yang saling menopang satu dengan yang lainnya. Karena hidup tidak hanya sekadar hidup tetapi kehidupan yang di dunia akan ada sesuatu hal yang kekal yang nantinya akan dipertanggungjawabkan yaitu di akhirat..
