Mohon tunggu...
Dwi Yulianto
Dwi Yulianto Mohon Tunggu... Seorang ayah, suami, pendidik dan semoga Bertemu dengan Nabi Muhammad SAW

Pendidik yang selalu ingin belajar dan cinta olahraga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Run For Harmony: Halal Bihalal Walikota Depok Bersama Komunitas Lari di Kota Depok

15 April 2025   08:09 Diperbarui: 15 April 2025   09:39 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Walikota Depok Supian Suri bersama Komunitas Lari Healthy Teacher Runners(Sumber: Dokumen Pribadi)

Minggu, 13 April 2025  Depok masih berselimut embun, langit malu-malu cerah, dan ayam tetangga bahkan belum sempat kukuruyuk ketika jam menunjukkan pukul 05.00 pagi. Tapi jangan salah, suasana sudah mulai ramai terutama di whatsapp grup Healthy Teacher Runners yang saling berbalas pesan untuk mengikuti kegiatan akbar di DOS (Depok Open Space) bersama orang nomor 1 walikota Depok. Ini Ajaib biasanya kalau untuk kumpul lari paling banyak 10 orang tumben-tumbenan ini ada 25 orang yang ikut. Wow udah kaya tiket lebaran aja yang naiknya 150%.

Pukul 06.00 tepat, acara dibuka oleh host dengan sesi pemanasan. Bukan pemanasan hati, ya, tapi stretching bareng instruktur profesional. Semua orang ikut, dari pelari amatir sampai yang punya pace kayak motor ninja, dari yang yang belia sampai dewasa semua berbaur tanpa ada jarak. Termasuk kami, Healthy Teacher Runners komunitas guru-guru aktif dan (berusaha) fit se-Kota Depok.

Begitu pemanasan selesai, semua bersiap: lari sejauh lebih kurang 3 kilometer menyusuri Jalan Margonda, sebelum masuk jalan margonda terlebih dahulu berputar di lintasan Depok Open Space dilanjutkan ke jalan ikonik yang biasanya dipenuhi klakson dan ojek online, pagi itu berubah jadi jalur peluh dan semangat.

Suasaananya seru! ada yang santai sambil ngobrol, banyak yang lari lirak-lirik mata kamera,  bahkan ada yang ngeluh sambil ngakak. Terlihat jelas tidak ada kekecewaan dalam acara kali ini."

Tapi semua tetap jalan terus. Kami berlari melewati ruko, taman kecil, dan lampu merah yang kali ini diam tak bersuara. Dan yang paling membahagiakan: semua usia ikut serta. Mulai dari pelari cilik yang larinya tak bisa dibendung, sampai para senior yang larinya kalem tapi stabil ibarat filosofi hidup yang sudah matang.

Sekitar pukul 07.00 kurang, kami sampai di titik akhir. Tubuh hangat, keringat deras, tapi wajah tetap sumringah. Sesi dilanjutkan dengan pendinginan: gerakan ringan agar otot nggak kaget. Lalu dilanjutkan dengan yang ditunggu-tunggu: sarapan bersama!

Bubur ayam dengan segala macam kondimen dan topingnya, teh hangat, dan obrolan ringan bertebaran di meja-meja. Dari kami yang membawa 1 kaleng KhongGuan yang isinya bukan rengginang. Yang bikin hati hangat, acara ini juga dikemas sekalian untuk halalbihalal karena masih dalam suasana Idulfitri. Saling sapa, saling maaf, dan tentu saja saling jepret foto untuk feed Instagram.

Nah, bagian paling menarik datang setelah perut kenyang: diskusi dan curhat komunitas lari Depok bareng Wali Kota Depok periode 2025--2030.

Bukan acara seremonial kaku. Wali Kota hadir santai tapi serius, mendengarkan satu per satu aspirasi dari komunitas pelari: dari yang menginginkan event lari tahunan resmi Kota Depok, usulan Car Free Day rutin di Jalan Margonda, sampai harapan adanya fasilitas latihan yang representatif untuk atlet dan komunitas lari pemula.

Yang menyentuh hati, Pak Wali menyimak semua masukan, mencatat, dan menanggapi dengan kalimat yang nggak penuh basa-basi, tapi penuh niat baik. Ini bukan janji manis lari pagi, tapi komitmen untuk bergerak bersama membangun Depok yang sehat bukan hanya di atas kertas, tapi di aspal dan lapangan.

Healthy Teacher Runners juga curhat tentang pentingnya menjadikan olahraga sebagai budaya sekolah, bukan sekadar ekskul mingguan. Kami berbagi bahwa dengan guru-guru yang aktif dan sehat, murid akan terinspirasi. Karena sesederhana melihat guru lari setiap pekan saja, bisa jadi bahan obrolan positif di kelas.

Kami ingin jadi contoh, bukan hanya soal akademik, tapi juga soal gaya hidup. Karena kami percaya: guru yang sehat = pembelajaran yang kuat.

Jam menunjukkan pukul 08.00, dan acara perlahan ditutup. Tapi kami pulang membawa semangat baru, harapan yang makin nyata, dan jaringan pertemanan yang makin luas. Kami percaya, kegiatan seperti ini bukan hanya soal keringat dan kalori yang terbakar. Tapi juga tentang membangun kota yang hidup, komunitas yang solid, dan pemimpin yang dekat dengan rakyat bukan hanya di podium, tapi juga di jalanan lari yang sama. Bisa dikatan acara ini sukses membuat harapan baru para pelari. Tidak ada drama cedera, sakit dalam acara ini semua berjalan lancar. Kami ingin mengucapkan terimakasih kepada Walikota dan jajaran pemerintahannya atas diadakannya acara yang membuat shock kami tapi dalam arti positif.

Sampai jumpa di kilometer berikutnya.
Salam sehat,
Healthy Teacher Runners
Sehat, Kaya, Bahagia

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun