Mohon tunggu...
Julino Sentosa
Julino Sentosa Mohon Tunggu... -

http://julinosentosaselamanya.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Dipaksa ke Mak Erot

8 April 2013   20:59 Diperbarui: 4 April 2017   16:59 7060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berniat menikmati weekend dengan berendam air panas, membawa saya ke Pelabuhan Ratu. Awalnya mau yang dekat-dekat saja kayak di Bogor, tapi nyasarnya jauh ke Pelabuhan Ratu (nyasar dalam artian sebenarnya). Wokeh, destiny brings me here, nothing to regret.

Ternyata di Pelabuhan Ratu ada pemandian air panas yang namanya juga "Cipanas" (*kurang kreatif). Setelah saya sampai di lokasi, tempatnya bagus dan terawat, berada agak di atas perbukitan. Yang membuat saya cinta, di pemandian ini selain tersedia kolam renang air panas, juga ada sungai alami tempat keluarnya gletser panas. Jadi seabis mandi di kolam panas, saya juga bisa berenang di sungai yang ada beberapa spot tempat keluar air panas. Wuu, sedapp, berasa di Sauna. "Two in one" yah Pelabuhan Ratu, selain pantai-pantainya yang memikat juga ada air panasnya, "My favourites".

Oh iya, balik ke topik, Saya menyewa ojek untuk mengantarkan saya ke Pantai Cibangbang dan Puncak Habibi, yang katanya merupakan spot dengan view terbaik untuk menikmati Pelabuhan Ratu dari atas bukit. Pas diawal, saya bilang antarkan saya ke Pantai-pantai bagus dan Puncak Habibie, titik. Cuman sejak awal, ini abang ojek obrolannya menjuru ke Mak Erot mulu. Jadi ibaratnya, setiap orang yang ke Cisolok (nama lokasi di pelabuhan ratu), pasti dikira akan berobat ke Mak Erot. Berkali-kali saya jelaskan, kalau saya kesini benar-benar bukan pengen ke Mak Erot. Spanduk-spanduk pun banyak bertebaran di pinggir jalan dan tulisannya juga bermacam-macam: Pengobatan alat Pital, fital, vital, dll. Yang benar yang mana ?

Setelah mengunjungi lokasi-lokasi yang saya inginkan, ini abang ojek kekeuh pengen membawa saya ke Mak Erot. FYI, Mak erot yang asli sudah meninggal sejak tahun 2008, semenjak itu kepiawaian mak Erot mengubah orang menjadi perkasa diturunkan ke anak cucunya. Jadi, sekarang yang praktek adalah anak dan cucu mak Erot. Katanya, mumpung sudah disini sayang banget kalo tidak ke Mak Erot, bukan hanya mengatasi masalah yg ntu, tapi juga yang lain-lain seperti : rematik, stroke, asam urat, dll (berasa mendengar iklan sepanjang jalan). Kalaupun tidak ada masalah, ngobrol-ngobrol dan curhat saja sama Pak Haji Hazbullah (nama cucu mak Erot). Woke deh, kalau itu yang kau mau.. Take me there !

Begitu memasuki gang menuju lokasi (bukan lokalisasi), saya ditatap penuh kecurigaan sama beberapa pria yang nongkrong-nongkrong di pinggir pos ronda. Jangan-jangan dia berpikir, Pasti pria ini libido nya lagi tinggi tapi bermasalah dengan... (*sensor). Hiiks,, sumpah malu banget waktu itu. Trust me, I'm not like what you're thinking, I'm reporter, fake reporter. #fail

Setelah sampai di rumah Mak Erot, pak Hazbullah dan istri pun menyambut dengan ramah. Di rumahnya dipajang foto almarhumah mak Erot sebagai bukti ini adalah praktek Mak Erot yang asli bukan yang palsu. Tiba-tiba saya jadi speechless, mau ngomong apa inih ? Tiba-tiba ide itu lagi, saya memperkenalkan diri sebagai jurnalis yang ingin meliput praktek mak Erot. Dan dia pun percaya, yess!! jadi saya tidak ditanya-tanya masalah yang ntu.

Setelah pura-pura berakting sebagai reporter, si tukang ojek nyerocos. Mending kamu sampaikan saja keluhan-keluhanmu, mumpung sudah disini. Trus Pak Hazbullah mengaminkan, benar sekali, yang kesini biasanya bukan yang sudah nikah saja, yang belum nikah juga banyak, untuk persiapan nikah. Trus saya bilang, lain kali deh Pak, kalau saya ada keluhan, yang penting sekarang saya sudah dapat berita untuk keperluan liputan, toh yang penting saya sudah tahu alamat mak Erot yang asli, jadi lain kali saya bisa kesini lagi. Hufft, susahnya berkelit.

Akhirnya saya dan tukang ojek pun pamitan untuk pulang. Di perjalanan pikiran saya campur aduk, diiringi perut saya yang teraduk-aduk karena jalanan menuju rumah mak Erot yang asli Naudzubillah Min Dzalik: sudah sempit, becek, banyak berbatuan, licin, dan naik turun. Wajar saja, pasti hanya orang-orang terpilih yang berhasil sampai ke rumah Mak Erot. So, am I the chosen one ?

http://julinosentosaselamanya.wordpress.com/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun