Jakarta Go to Kalimantan

Wacana pembindahan Ibu Kota Negara, sebenarnya bukan hal yang baru pada pemerintahan presiden Joko Widodo, jauh sebelumnya telah direncanakan bahwa Ibu Kota akan di pindahkan. Semakin kesini isu pemindahan Ibu Kota semakin gencar dibicarakan. 

Jika dilihat dari sisi Jakarta, memang sudah padat penduduk juga sebaiknya ditata kembali, mungkin karena tidak tertata rapi dan padatnya maka Jakarta masih diguyur Banjir setiap musim penghujan tiba.

Alasan lokasi Ibu kota Baru (IKN Nusantara)

Di Indonesia masih banyak wilayah yang hijau, bahkan masih banyak daerah yang belum tersentuh maka dari itu pemerintah telah menetapkan lokasi yang terpilih ialah Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara dijadikan lokasi Ibu Kota Baru karena minim resiko dari bencana alam di wilayah tersebut dan lokasi berada di tengah-tengah Indonesia. 

Selain alasan tersebut, pemerintah tidak hanya ingin mendorong ekonomi tudak hanya tumbuh di pulau jawa dan sekitar, tetapi dengan adanya pemindahan Ibu Kota Baru maka pertumbuhan ekonomi di wilayah khususnya bagian timur mendapatkan porsinya. Sehingga dapat mendorong pemerataan pembangunan wilayah Indonesia.

Pemerintah tidak hanya berfokus di pembangunan saja tetapi pemerintah juga memberikan perhatian pada ASN. Salah satu isu yang banyak juga diperbincangkan karena pemerintah harus siap memobilisasi aparatur sipil negara (ASN), seperti yang kita ketahui, kantor pemerintahan pusat selama ini berada di Jakarta, otomatis sebagian pegawai yang berada di naungan pemerintahan pusat akan pindah ke Ibu Kota yang baru atau disingkat IKN Ibu Kota Nusantara. 

ASN mau tidak mau harus ikut perintah untuk pindah, walaupun begitu pemerintah harus memperhatikan kesejahteraan pegawai baik dari tempat tinggal, gaji, dll.

Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset yang terpenting di sebuah organisasi bahkan untuk pembangunan Negara. Maka dari itu pemerintah harus berinvestasi pada pengembangan kompetensi agar pegawai mampu memberikan kinerja yang baik dan meningkatkan produktivitas.