Mohon tunggu...
resista hakares
resista hakares Mohon Tunggu... sederhana mensyukuri apa adanya

bisa jadi apa saja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Second Change

25 Juni 2025   11:30 Diperbarui: 25 Juni 2025   09:36 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
instagram : julian_shortpants

Malam hari sering kali bermuka dua, nuansanya sangat berbeda dengan pagi atau siang. Ia menyembunyikan atau sebagai tempat pelarian bagi jiwa-jiwa yang jenuh dengan karunia sang fajar.

Dalam keadaan setengah sadar, Jenny mendapati dirinya terbaring di kasur besar, berselimut tebal. Dengan lemas Ia angkat selimut yang meniban lehernya dengan kedua tangannya.

 Betapa terkejutnya Jenny melihat tak ada sehelai benangpun yang melilit di tubuhnya.

"Hah, itu seperti Pak Irwan!" Diujung kasur sana terlihat sosok pria gemuk yang telah berumur.

Pria itu berdiri terlanjang bulat sedang berusaha memakai celana dalam berwarna putih berukuran besar.

"Ya Tuhan, bodoh sekali hambamu ini, bercumbu dengan laki-laki tua yang,,,,,," Jenny membatin dan ia tak sanggup melanjutkan kata-kata dalam pikirannya.

"Aku ingin nangis saja Tuhan".

Jenny berusaha untuk nangis namun air mata kesedihan itu tak juga turun. Ia kembali menarik dan membenamkam wajahnya dalam selimut besar itu. Ia mencoba mengingat-ingat sesuatu yang terjadi sebelum berada di kamar terkutuk ini.

Terbayang akan gambaran masa lalunya. Ibunya yang memandikannya di halaman belakang rumah sewaktu masih kecil. Lalu Ia teringat ayahnya yang membelikan sepeda pertamanya, ia teringat akan cara-cara bahagia dengan sederhana. Senang dan bahagia waktu dibelikan coklat hingga tak habis-habis Jenny mencium dan memeluk Ibunya. Atau ia memanjat pundak Ayahnya dikala setelah Ayahnya selesai sholat.

"SENANG-SENANG ITU HAK SEMUA ORANG, MISKIN BODOH SEMUA PERLU HIBURAN" Dering telepon berbunyi, bukan nada yang Jenny kenal. Itu sejenis musik remix atau koplo, seperti lagu-lagu yang sering berputar di tik-tok atau instagram.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun