Kami paham bahwa dukungan konstruksi dan pendanaan proyek infrastruktur besar membutuhkan kajian matang. Akan tetapi, satu tahun berlalu tanpa pengerjaan fisik terasa terlalu lama bagi kami yang setiap minggu harus menghadapi kemacetan. Kami berharap evaluasi ini segera selesai dan menghasilkan keputusan yang konkret.
Harapan Warga: Prioritaskan Segmen Krusial Bandung-Garut
Suara kami sebagai pengguna jalan sangat jelas: kami membutuhkan Segmen 1 (Junction Gedebage-Garut Utara) segera terwujud. Segmen sepanjang 45,20 kilometer ini adalah kunci untuk memecah simpul kemacetan di Cileunyi, Nagreg, hingga Kadungora.
Ketika Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU, Rachman Arief Dienaputra, memberi sinyal adanya pemangkasan hingga Tasikmalaya, harapan kami langsung tertuju pada Segmen 1. Jika memang harus diprioritaskan, Segmen ini adalah prioritas paling utama bagi kesejahteraan transportasi di Jawa Barat.
Jika Segmen 1 selesai, waktu tempuh dari Gede Bage ke Tarogong Garut yang kini bisa mencapai 3-4 jam saat macet, dapat dipangkas drastis, mungkin menjadi kurang dari satu jam. Dampaknya bukan hanya pada kami, tetapi juga pada logistik dan ekonomi daerah Garut.
Kami meminta kepada 1 tahun pemerintahan Prabowo Gibran untuk memastikan bahwa proses lelang ulang dan pencarian investor difokuskan pada skema yang paling cepat merealisasikan Segmen 1. Jangan biarkan urusan pendanaan dan administrasi terus menunda penderitaan kami di jalan.
Kami tidak ingin hanya melihat lahan kami dibebaskan, tetapi juga melihat mesin-mesin konstruksi mulai bekerja. Bukti fisik pengerjaan di Seksi 1 akan menjadi indikator nyata komitmen pemerintah baru terhadap percepatan pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan rakyat.
Proyek ini bukan sekadar jalan tol; ini adalah urat nadi perekonomian dan kemanusiaan. Kemacetan yang ada kini menghabiskan waktu produktif, meningkatkan stres, dan memboroskan bahan bakar. Kami ingin kenyamanan, dan itu dimulai dari Garut Utara.
Desakan Mendesak: Jangan Sampai Macet Lagi di Lebaran Depan!
Titik puncak penderitaan macet selalu terjadi saat arus mudik dan balik Lebaran. Setiap tahun, kami melihat berita, kami merasakan sendiri. Jalur Nagreg seolah menjadi kuburan waktu bagi para pemudik.
Kami berharap, setelah 1 tahun pemerintahan Prabowo Gibran ini, ada kepastian jadwal yang bisa kami pegang. Kami tidak meminta seluruh tol selesai dalam semalam. Kami hanya meminta target yang realistis dan terukur untuk Segmen 1.