Sayangnya, lingkungan perkotaan yang padat, jadwal sekolah yang kaku, dan kekhawatiran orang tua akan keamanan membuat waktu luar ruangan ini semakin terbatas.
Faktor lain yang turut berperan adalah kebiasaan membaca. Posisi membaca yang salah, jarak yang terlalu dekat, dan pencahayaan yang kurang memadai juga memberikan tekanan tambahan yang tidak perlu pada mata yang sedang berkembang.
Oleh karena itu, mengatasi masalah mata minus pada anak harus dimulai dari pembenahan menyeluruh terhadap gaya hidup dan lingkungan belajar mereka sehari-hari.
Peran Kolektif dalam Misi 'Zero Minus'
A. Peran Keluarga (Komitmen di Rumah)
Keluarga adalah garis pertahanan pertama dalam Misi Kolektif 'Zero Minus'. Orang tua harus menjadi pengawas dan teladan dalam menjaga kesehatan mata.
Langkah pertama yang krusial adalah menerapkan Aturan 20-20-20 secara ketat di rumah. Setiap 20 menit menatap layar atau buku, anak harus melihat objek berjarak 20 kaki selama 20 detik.
Orang tua juga harus menjadi filter utama penggunaan gadget. Tetapkan batas waktu layar yang jelas dan konsisten, serta pastikan tidak ada gawai yang digunakan satu jam sebelum waktu tidur.
Selain itu, asupan nutrisi harus diperhatikan. Pastikan anak mengonsumsi makanan kaya Vitamin A, C, E, serta Lutein dan Zeaxanthin (seperti sayuran hijau gelap dan telur) untuk mendukung kesehatan retina.
Yang tak kalah penting, orang tua harus memprioritaskan waktu bermain di luar ruangan. Dorong anak untuk bermain di bawah sinar matahari alami minimal satu hingga dua jam sehari. Ini adalah investasi terbaik untuk mata mereka.
B. Peran Sekolah (Pusat Aksi)