Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ayah, Kenapa Aku (Masih) Untung? Membongkar Kode Rahasia 'Menjadi Bapak' di Mata Anak

14 Oktober 2025   23:55 Diperbarui: 14 Oktober 2025   23:55 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Ayah dan anak. | Image by Unsplash/Getty Images

Kesabaran ini juga membangun rasa percaya diri saya. Saya tahu bahwa saya tidak akan dihakimi habis-habisan ketika saya jatuh. Ada Bapak yang siap menahan jatuhnya, lalu membantu saya berdiri lagi.

Inilah kode kedua: Kesabaran Bapak adalah cermin yang menunjukkan kepada saya bahwa karakter dan kemanusiaan lebih penting daripada kesempurnaan.

Menjadi Jangkar di Tengah Badai

Hidup pasti punya masalah. Dan di saat-saat paling sulit, peran Bapak sebagai "jangkar" keluarga benar-benar terasa.

Ketika kakek sakit parah, atau ketika bisnis keluarga mengalami kerugian, suasana di rumah pasti terasa tegang. Mama mungkin menangis, saya panik. Tapi Bapak selalu mempertahankan ketenangan.

Dia bukan robot yang tidak punya perasaan. Dia hanya memilih untuk memproses kekhawatiran dan ketakutannya sendiri, demi menjaga stabilitas emosi kami.

Bapak mengajarkan saya bahwa menjadi kuat bukanlah tentang tidak pernah takut, tapi tentang tetap bertindak waras meskipun rasa takut itu ada.

Dia tidak pernah menjanjikan bahwa hidup akan mudah. Tapi dia selalu menjanjikan bahwa kami akan melewatinya bersama. Janji sederhana ini lebih menenangkan daripada solusi instan apa pun.

Sebagai jangkar, Bapak tidak selalu membuat keputusan populer. Kadang keputusannya terasa keras atau tidak adil. Tapi seiring waktu, saya sadar bahwa keputusan itu dibuat dengan tujuan jangka panjang: melindungi masa depan kami.

Menjadi jangkar berarti dia rela menjadi "orang jahat" demi kebaikan kami. Dia menahan diri untuk tidak memanjakan, demi kami bisa menjadi pribadi yang mandiri. Pengorbanan emosional seperti ini sungguh luar biasa.

Inilah kode ketiga: Bapak adalah stabilitas dalam kekacauan. Dia menunjukkan bahwa peran utama seorang pemimpin adalah memberikan rasa aman, bahkan saat dunia di luar sana sedang gonjang-ganjing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun