Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Memanen Listrik dari Gunung Sampah: Proyek Hijau Indonesia Jadi Magnet Baru Investor

14 Oktober 2025   09:24 Diperbarui: 14 Oktober 2025   09:24 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita semua tahu bahwa masalah sampah sudah menjadi pemandangan sehari-hari, terutama di kota-kota besar. Kita bisa melihat gunung-gunungan atau tumpukan sampah di mana-mana. Hal ini terlihat jelas, khususnya tumpukan sampah organik di sekitar pasar-pasar tradisional. Sampah-sampah ini tidak hanya menimbulkan bau tidak sedap dan merusak pemandangan, tetapi juga menjadi masalah lingkungan yang sangat serius dan mendesak untuk diselesaikan.

Volume sampah di Indonesia terus meningkat dari waktu ke waktu. Setiap hari, kota-kota besar menghasilkan ribuan ton limbah, dan sebagian besar berakhir di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). TPA-TPA ini semakin lama semakin penuh, bahkan ada yang sudah melebihi kapasitas. Contoh yang paling nyata adalah di Jakarta, yang produksi sampahnya mencapai sekitar 8.000 ton per hari. Tumpukan sampah yang ada sudah mencapai puluhan juta ton, menimbulkan masalah lahan yang sangat besar.

Pemerintah sadar betul bahwa persoalan sampah ini harus diatasi dengan cara yang lebih modern dan berkelanjutan. Tidak bisa lagi hanya mengandalkan sistem kumpul-angkut-buang seperti yang sudah dilakukan selama ini. Diperlukan solusi yang bisa mengurangi volume sampah secara drastis, sekaligus memberikan manfaat ekonomi.

Dari pemikiran inilah muncul sebuah ide besar, yaitu mengubah sampah menjadi sumber energi listrik. Konsep ini dikenal sebagai Waste-to-Energy (WTE) atau Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL). Ide ini bukan hanya solusi untuk masalah sampah, tetapi juga menjadi bagian penting dari program energi terbarukan Indonesia.

Proyek ambisius ini dipegang oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Mereka bergerak untuk mengelola investasi besar demi mewujudkan PSEL di seluruh Indonesia. Proyek ini bertujuan untuk mengatasi dua masalah utama negara ini secara bersamaan: menanggulangi krisis sampah dan menambah pasokan energi listrik bersih.

Skala Proyek dan Potensi Investasi Jumbo

Proyek mengubah sampah menjadi energi ini bukanlah rencana kecil, melainkan inisiatif berskala nasional. BPI Danantara merencanakan pembangunan fasilitas PSEL di total 33 kota di seluruh Indonesia. Ini menunjukkan bahwa program ini benar-benar serius dan menyasar hampir seluruh wilayah urban utama di negara ini.

Untuk menjalankan program besar ini, dibutuhkan dana yang sangat besar. Total investasi yang diestimasi untuk proyek PSEL di 33 daerah tersebut diperkirakan mencapai angka Rp 91 triliun. Jumlah ini merupakan investasi yang sangat besar dan menunjukkan betapa pentingnya proyek ini bagi masa depan Indonesia.

Tahap awal pelaksanaan proyek ini akan difokuskan pada 10 kota besar yang dinilai paling siap. Kota-kota ini dipilih berdasarkan beberapa kriteria penting, seperti jumlah volume sampah harian yang tinggi, ketersediaan lahan, dan kesiapan pemerintah daerah setempat.

Beberapa kota yang menjadi fokus awal antara lain Jakarta, Tangerang, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bali, dan Makassar. Pemilihan kota-kota ini tidak lepas dari volume sampah yang mereka hasilkan setiap harinya. Misalnya, Jakarta yang menghasilkan 8.000 ton sampah per hari, sangat membutuhkan minimal tiga sampai empat titik PSEL.

Setiap fasilitas PSEL yang akan dibangun dirancang untuk memiliki kapasitas yang cukup besar. Setiap stasiun PSEL minimal mampu mengolah sebanyak 1.000 ton sampah per hari. Bayangkan jika puluhan fasilitas ini beroperasi, berapa banyak sampah yang bisa dihilangkan setiap harinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun