Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Tak Bisa ke Lain Hati: Aroma Abadi Teh Cap 2 Tang, Warisan Hangat Keluarga Kami

12 Oktober 2025   13:05 Diperbarui: 12 Oktober 2025   13:05 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teh Cap 2 Tang, teh andalan keluarga kami yang diwariskan secara turun temurun. | Dok. Pribadi/Jujun Junaedi

Jika ditanya tentang minuman wajib di rumah, jawabannya selalu satu, teh. Bukan sembarang teh, melainkan teh tubruk Cap 2 Tang. Merek teh lokal yang satu ini sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari keluarga kami, seolah-olah rasanya sudah diwariskan dari generasi ke generasi. Kesetiaan ini bukan tanpa alasan; ada kualitas dan kenangan yang terikat kuat dalam setiap seduhannya.

Saya sendiri tidak ingat kapan pertama kali mengenal teh ini. Sejak saya kecil, Ibu kami sudah biasa menyeduh teh Cap 2 Tang. Cara menyeduhnya pun masih sangat tradisional, yaitu teh tubruk. Daun teh kering yang dimasukkan langsung ke dalam teko lalu disiram dengan air mendidih. Aroma yang tercium saat itu sungguh khas dan menenangkan.

Teh Cap 2 Tang memiliki ciri khas yang membuatnya unggul. Rasa sepet dari daun tehnya berpadu sempurna dengan aroma melati. Namun, wangi melatinya tidak berlebihan atau menyengat, justru terasa lembut dan alami. Keseimbangan rasa dan aroma inilah yang membuat kami sekeluarga tidak pernah bisa beralih ke merek teh lain.

Bahkan, terkadang, kami mencoba mencampur teh 2 Tang dengan merek teh lain yang lebih murah atau yang sedang populer. Hasilnya? Selalu terasa ada yang kurang. Entah warnanya kurang pekat, atau aroma melatinya terlalu "kosong". Akhirnya, kami kembali lagi ke Teh Cap 2 Tang, menyadari bahwa ia memang sudah tak tergantikan di lidah kami.

Kebiasaan ini bukan hanya berlaku saat ada acara besar, tetapi setiap hari. Pagi hari, siang saat santai, atau sore hari ketika berkumpul. Segelas teh tubruk Cap 2 Tang selalu hadir menemani. Ia adalah penanda waktu dan suasana, pelengkap yang wajib ada di setiap momen sederhana keluarga kami.

Kesetiaan pada merek ini juga mencerminkan kesetiaan pada rasa asli daerah. Teh ini diproduksi oleh CV Duta Java Tea di Tegal, Indonesia. Kota Tegal memang dikenal sebagai salah satu pusat tradisi teh poci yang kuat. Dengan memilih 2 Tang, kami merasa turut melestarikan dan mengapresiasi warisan cita rasa teh dari tanah Jawa.

Kemasan Teh Cap 2 Tang juga memiliki daya tarik tersendiri yang mudah dikenali. Gambar dua buah tang berwarna hijau dan putih dengan strip bingkai merah sudah menjadi ikon visual yang lekat di ingatan. Di kemasan itu pula tertera tulisan bersejarah "Thee Fabriek Kwee Pek Hoey", yang menunjukkan akar dan usia panjang pabrik teh ini.

Mempertahankan merek teh lokal ini adalah cara kami menjaga identitas rasa keluarga. Di tengah gempuran teh-teh modern dan instan, kami tetap memilih proses seduh tubruk yang membutuhkan waktu, karena proses itulah yang menghasilkan kenikmatan sejati yang kami cari.

Ritual Seduh Sederhana: Dari Teh Tawar hingga Teh Manis Hangat

Ritual menyeduh teh di rumah kami sangat sederhana, jauh dari kata mewah. Tidak ada takaran atau perhitungan rumit. Semuanya berdasarkan kebiasaan dan perkiraan rasa yang sudah tertanam kuat.

Langkah pertama selalu sama: mengambil beberapa cubit daun teh kering dari bungkusnya. Biasanya kami menggunakan kemasan kecil 8 gram yang harganya sangat terjangkau, yaitu sekitar Rp 2000 per tiga bungkus, atau kemasan besar untuk stok.

Daun teh itu kemudian dimasukkan ke dalam teko atau gelas. Air yang digunakan harus benar-benar mendidih, langsung dari ceret panas. Suara air mendidih yang dituang ke daun teh kering selalu menjadi pertanda dimulainya sesi minum teh yang menenangkan.

Setelah air dituangkan, teh dibiarkan "mingkem" atau didiamkan sebentar agar sari dan aromanya keluar maksimal. Warna air yang semula bening perlahan berubah menjadi cokelat pekat, menandakan teh sudah siap.

Pilihan penyajian teh sangat bergantung pada selera. Kadang-kadang, kami menyajikan teh tawar. Teh tawar ini sangat cocok diminum bersama camilan gurih, seperti yang baru-baru ini kami lakukan di kampung halaman.

Di kampung, kami menyeduh air teh tawar yang pekat dan diminum sambil menikmati kulub sampeu atau rebusan singkong. Perpaduan pahit-sepet dari teh tawar dengan rasa manis dan pulen dari singkong rebus terasa sangat pas dan enak. Itu adalah kenikmatan yang otentik dan bersahaja.

Namun, di lain waktu, kami menyukai teh manis. Untuk membuat teh manis, air mendidih dicampur dengan teh Cap 2 Tang, lalu ditambahkan gula secukupnya. Gula yang kami gunakan biasanya gula pasir biasa.

Peran gula di sini penting. Ia tidak hanya memberi rasa manis, tetapi juga menyeimbangkan rasa sepet yang kuat dari teh tubruk. Hasilnya adalah teh manis hangat dengan warna cokelat kemerahan yang jernih dan aroma melati yang lembut.

Harga teh ini yang sangat terjangkau, bahkan untuk ukuran besar seharga sekitar Rp 5000 per bungkus, menjadikannya pilihan ideal. Keterjangkauan ini memastikan bahwa kebiasaan minum teh berkualitas tidak menjadi beban dan dapat dinikmati setiap hari oleh seluruh anggota keluarga.

Dengan segala kesederhanaannya, ritual seduh ini telah membentuk memori rasa. Setiap aroma yang keluar dari teko bukan hanya sekadar uap, tetapi juga membawa kembali kenangan masa lalu, saat duduk santai bersama Ibu dan Bapak.

Jejak dan Identitas: Komposisi dan Pabrik Asal

Teh Cap 2 Tang bukan hanya sekadar produk, ia membawa identitas yang jelas. Di kemasan tertera dengan jelas komposisinya: daun teh dan bunga melati. Kesederhanaan komposisi inilah yang menjamin cita rasa alaminya.

Penggunaan bunga melati menunjukkan identitas teh wangi khas Jawa Tengah, khususnya daerah Tegal dan sekitarnya. Melati dipilih karena aromanya yang lembut dan kemampuannya untuk berharmoni dengan rasa pahit-sepet daun teh.

Fakta bahwa teh ini diproduksi oleh CV Duta Java Tea di Tegal, Indonesia, memberikan rasa bangga tersendiri. Ini adalah merek teh lokal yang berhasil mempertahankan kualitasnya selama puluhan tahun, bersaing dengan produk teh nasional dan internasional lainnya.

Desain kemasan dengan gambar dua tang merupakan penanda yang ikonik. Ia tidak mewah, namun mudah diingat. Desain yang tetap konsisten ini seolah mengatakan bahwa rasa di dalamnya pun akan selalu sama, tidak berubah mengikuti tren.

Bagi kami, kemasan itu lebih dari sekadar bungkus; itu adalah simbol kualitas yang teruji. Ketika melihat bungkus teh Cap 2 Tang, kami langsung yakin akan mendapatkan aroma dan rasa yang sudah akrab dan terpercaya.

Baik itu disajikan sebagai teh tawar pendamping makanan kampung seperti singkong rebus, atau sebagai teh manis penutup hari, Teh Cap 2 Tang selalu memberikan pengalaman rasa yang jujur. Ia adalah representasi dari kesetiaan, kualitas terjangkau, dan warisan rasa yang kami banggakan.

Kesimpulan

Teh Cap 2 Tang telah membuktikan diri sebagai merek teh lokal yang tak hanya sekadar pelepas dahaga, tetapi juga penjaga tradisi dan pemersatu keluarga. Dari komposisi daun teh dan melati yang seimbang, hingga kemasan ikonik dari Tegal, setiap detailnya mencerminkan kualitas yang tak perlu diragukan. 

Aroma abadi ini telah mengikat hati kami, membuat kami benar-benar tak bisa ke lain hati. Teh Cap 2 Tang adalah harta karun rasa sederhana yang akan terus kami seduh, nikmati, dan wariskan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun