Menjadi seorang ibu di era modern adalah pekerjaan tanpa akhir. Belum selesai mengurus sarapan, sudah harus memikirkan pekerjaan kantor. Belum usai urusan sekolah anak, sudah menanti tugas rumah tangga. Seluruh hari terasa seperti rangkaian tanggung jawab yang berantai dan tidak terputus. Ibu seringkali menjadi pahlawan yang tidak terlihat, yang tenaganya terus terkuras habis.
Banyak ibu yang merasa waktu 24 jam sehari itu tidak pernah cukup. Waktu seperti mengalir deras tanpa menyisakan setetes pun untuk diri sendiri. Mereka sadar bahwa kesehatan mental, atau yang sering disebut sebagai kewarasan diri, mulai terancam. Stres menumpuk, emosi mudah meledak, dan kelelahan menjadi teman sehari-hari.
Seringkali, solusi yang ditawarkan adalah "luangkan waktu untuk diri sendiri." Namun, bagi seorang ibu, kalimat itu terasa seperti sebuah kemewahan yang mustahil diwujudkan. Bagaimana mungkin meluangkan waktu, jika semua waktu sudah terisi penuh? Di sinilah konsep Kairos (waktu yang berkualitas) masuk.
Kita sering hidup dalam konsep Chronos, yaitu waktu yang berjalan secara kronologis, detik demi detik. Tugas A harus selesai pukul 8, tugas B pukul 9, dan seterusnya. Ini membuat kita terus dikejar oleh jam.
Kairos berbeda. Ia adalah waktu yang tepat, waktu yang signifikan, atau waktu yang berkualitas. Ini bukan tentang berapa lama Anda punya waktu, tetapi seberapa bermakna waktu yang Anda miliki, meskipun hanya lima menit.
Artikel ini bukan tentang menambah jumlah jam dalam sehari. Ini adalah tentang strategi mencuri, merebut, atau menciptakan waktu berkualitas di tengah hiruk-pikuk demi menjaga kewarasan diri. Kita akan membedah tiga prinsip Kairos yang bisa langsung diterapkan oleh setiap ibu.
Prinsip Kairos Pertama: Memprioritaskan Momen, Bukan Durasi
Prinsip pertama Kairos mengajarkan bahwa kualitas selalu mengalahkan kuantitas.
Seorang ibu mungkin hanya punya waktu lima belas menit di sore hari sebelum jadwal masak dan menjemput dimulai. Jika ia berpikir, "Ah, lima belas menit tidak ada artinya," maka waktu itu akan terbuang begitu saja untuk scroll media sosial tanpa tujuan.
Namun, Prinsip Kairos pertama meminta kita untuk mengubah cara pandang. Anggaplah lima belas menit itu sebagai sebuah peluang emas, sebuah momen signifikan yang harus dimaksimalkan.
Strategi mencurinya adalah Micro-Dosing Kualitas.