Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Memilih Keamanan, Menghentikan Biaya, Menginspirasi Gerak Global

5 Oktober 2025   18:45 Diperbarui: 6 Oktober 2025   10:59 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Defile pasukan dan alutsista TNI pada peringatan HUT ke-80 TNI di lapangan Monas Jakarta, Ahad (5/10/2025). | Dok. Pribadi/Jujun Junaedi

Hari ini, di lapangan Monumen Nasional Jakarta, bendera Merah Putih berkibar bangga menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI). Lapangan luas itu dipenuhi oleh deretan alat utama sistem persenjataan (alutsista) terbaru yang menunjukkan kekuatan dan kesiapan pertahanan Indonesia. Defile pasukan yang gagah, tank-tank baja yang perkasa, dan atraksi akrobatik di udara dari pesawat tempur menjadi bukti nyata komitmen negara dalam menjaga kedaulatan.

Ini adalah perayaan besar yang menunjukkan peran sentral TNI sebagai pilar utama keamanan negara kepulauan yang besar ini. Selama delapan dekade, TNI telah menjadi penjaga teritorial, penolong dalam bencana, dan simbol persatuan bangsa. Keberadaan militer yang kuat di Indonesia adalah sebuah keniscayaan historis dan geografis.

Namun, di tengah kemeriahan perayaan ini, ada sebuah pemikiran menarik yang layak diangkat. Di berbagai belahan dunia, terdapat fakta unik dan inspiratif: setidaknya ada 30 negara yang hingga kini memilih jalur berbeda. Mereka adalah negara-negara yang berdaulat, tetapi memutuskan untuk hidup tanpa militer dalam artian angkatan bersenjata tetap.

Keputusan negara-negara ini untuk tidak memiliki tentara bukan karena kebetulan, melainkan hasil dari pertimbangan yang matang, berakar pada sejarah, geografi, atau prinsip politik. Mereka membuktikan bahwa ada cara lain untuk mendefinisikan dan menjaga keamanan. Ini adalah sebuah pilihan radikal yang menawarkan pelajaran berharga bagi dunia tentang prioritas dan perdamaian.

Memilih Keamanan Tanpa Senjata: Studi Kasus Negara Unik

Keputusan untuk membubarkan atau tidak membentuk militer biasanya didorong oleh keyakinan yang kuat. Kosta Rika adalah contoh paling terkenal. Setelah perang saudara pada tahun 1948, negara di Amerika Tengah ini memutuskan untuk menghapus angkatan bersenjatanya melalui amandemen konstitusi setahun kemudian.

Keputusan ini bukan hanya simbolis, tetapi juga praktis. Dengan tidak adanya militer, Kosta Rika mengalihkan fokus dan anggarannya sepenuhnya ke sektor sipil. Prioritas utama mereka adalah pendidikan, kesehatan, dan konservasi alam. Hasilnya, Kosta Rika dikenal sebagai salah satu negara paling damai dan bahagia di dunia.

Lalu ada Islandia, negara Nordik yang indah. Mereka tidak memiliki militer sejak tahun 1869 karena biaya yang terlalu besar untuk dipertahankan. Islandia mengandalkan kepolisian dan penjaga pantai untuk keamanan domestik, sementara perlindungan eksternal ditanggung oleh keanggotaan mereka di NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara).

Kisah Panama juga berbeda. Militer Panama dibubarkan pada tahun 1990, menyusul invasi yang dipimpin Amerika Serikat pada tahun sebelumnya. Penghapusan militer ini kemudian dikukuhkan dalam konstitusi. Mereka kini fokus pada kekuatan kepolisian dan Pasukan Keamanan Publik untuk menjaga Terusan Panama yang strategis.

Di Eropa, negara-negara mikro seperti Monako, Liechtenstein, dan San Marino memilih strategi bergantung pada negara tetangga yang lebih besar. Monako dilindungi oleh Prancis, Liechtenstein dijamin oleh Swiss dan Austria, dan San Marino oleh Italia. Jaminan keamanan ini lahir dari perjanjian historis dan lokasi geografis mereka yang terkurung.

Pola ini menunjukkan adanya tiga kategori utama negara tanpa militer: negara yang membubarkannya setelah konflik (Kosta Rika, Panama), negara yang menghapusnya karena biaya dan ketergantungan historis (Islandia, Liechtenstein), dan negara mikro yang sejak awal bergantung pada perlindungan sekutu (Monako, San Marino).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun