Islandia, misalnya, meskipun dilindungi NATO, sering mengambil peran sebagai jembatan dialog di antara kekuatan besar. Mereka menunjukkan bahwa suara dalam politik global tidak selalu harus diukur dari jumlah tank atau rudal yang dimiliki, tetapi dari kekuatan moral dan diplomasi.
Model keamanan mereka juga menantang pandangan tradisional bahwa kedaulatan selalu identik dengan kekuatan militer. Mereka mendefinisikan ulang kedaulatan sebagai kemampuan untuk membuat pilihan yang berani dan menjaga kesejahteraan rakyat, bahkan jika itu berarti mendelegasikan pertahanan eksternal.
Gerak ini memberikan kontribusi pada upaya global untuk demiliterisasi dan kontrol senjata. Negara-negara ini adalah contoh hidup bahwa perang bukanlah takdir. Mereka menjadi mercusuar bagi negara-negara yang terjebak dalam konflik untuk membayangkan masa depan tanpa beban militerisme.
Mereka mengajarkan bahwa sumber daya yang tak terbatas lebih baik digunakan untuk memerangi musuh bersama umat manusia kemiskinan dan ketidakadilan daripada mengarahkannya kepada sesama manusia. Pilihan mereka adalah seruan nyata untuk mengedepankan kerja sama regional dan global di atas persaingan senjata.
Kesimpulan
Perayaan ulang tahun TNI ke-80 di Monas hari ini adalah refleksi penting tentang kebutuhan pertahanan Indonesia. Namun, keberadaan lebih dari 30 negara yang memilih Memilih Keamanan, Menghentikan Biaya, dan Menginspirasi Gerak Global tanpa militer tetap menawarkan perspektif alternatif. Negara-negara ini membuktikan bahwa dengan aliansi yang kuat, diplomasi yang cerdas, dan pengalihan sumber daya ke sektor kesejahteraan rakyat, kedaulatan dan keamanan dapat dijaga tanpa harus menanggung beban angkatan bersenjata yang besar. Pilihan mereka menjadi sebuah tantangan yang inspiratif bagi dunia untuk mempertimbangkan kembali apa arti sebenarnya dari kekuatan dan bagaimana cara terbaik mencapainya di era global yang kompleks ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI