Gaji besar yang diterima para pejabat publik seharusnya menjadi modal awal untuk meningkatkan kualitas diri dan kinerja.Â
Gaji yang bersumber dari uang rakyat ini membawa serta tanggung jawab moral dan profesional. Uang itu bukan sekadar alat untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi juga sarana untuk memastikan bahwa pemegang amanah negara selalu berada di garis terdepan dalam hal kompetensi dan wawasan.
Namun, fenomena yang sering kita saksikan justru menampilkan kontras yang menyolok. Media sosial dan pemberitaan kerap dipenuhi dengan pameran kemewahan. Rilis rumah mewah, mobil-mobil baru nan mengkilap, arloji dengan harga selangit, hingga tas dari merek-merek ternama dunia seolah menjadi standar kesuksesan seorang pejabat.
Prioritas pengeluaran ini memunculkan pertanyaan kritis: Apakah gaji besar lantas dihabiskan untuk memperkaya citra pribadi di mata publik, ataukah digunakan untuk benar-benar memperkaya kapasitas intelektual yang mendukung jabatan mereka? Inilah titik uji yang dihadirkan oleh judul ini: antara Jendela Mall dan Jendela Dunia.
Jendela Mall melambangkan konsumsi instan, citra kekayaan, dan pemenuhan keinginan materi. Sebaliknya, Jendela Dunia, yang diwakili oleh buku dan ilmu pengetahuan, melambangkan investasi jangka panjang pada kecerdasan, pencerahan, dan peningkatan kompetensi yang sesungguhnya.
Ironisnya, di tengah derasnya pameran kemewahan tersebut, sering kali kita melihat kurangnya kedalaman dalam pernyataan publik atau kebijakan yang diambil. Ini menunjukkan adanya kesenjangan antara kekayaan harta dan kekayaan intelektual.
Buku, bagi seorang pejabat, bukanlah sekadar hiasan di lemari kerja. Buku adalah perangkat vital untuk menambah perspektif, memahami kompleksitas masalah global dan lokal, serta mengasah kemampuan berpikir strategis.
Seorang pejabat yang akrab dengan buku akan lebih mampu mengambil keputusan yang berbasis data dan wawasan, bukan sekadar emosi atau kepentingan sesaat. Oleh karena itu, prioritas setelah menerima gaji menjadi sangat krusial: perlukah berlomba ke Mall, atau seharusnya mendahulukan kunjungan ke Toko Buku?
Prioritas Belanja Gaji: Mall, Tas Branded, dan Godaan Citra Diri
Ketika gaji diterima, dorongan pertama bagi banyak orang mungkin adalah memuaskan keinginan yang tertunda. Bagi para pejabat, keinginan ini sering kali diarahkan pada simbol-simbol status yang langsung terlihat oleh mata publik. Ini adalah inti dari Godaan Kemewahan.