Selain itu, pendampingan dari tim penulis pidato profesional harus diwajibkan. Setiap kementerian atau lembaga harus memiliki tim ini. Tugas mereka bukan hanya menulis, tapi juga melakukan riset, menganalisis audiens, dan mengelola narasi yang dikeluarkan oleh pejabat.Â
Tim ini harus bekerja sama dengan tim humas untuk memastikan setiap pesan yang disampaikan sejalan dengan strategi komunikasi pemerintah. Dengan adanya tim yang solid, risiko miskomunikasi bisa diminimalkan.
Jurus Kedua: Membangun Budaya Komunikasi Transparan dan Empatik
Komunikasi yang baik berawal dari empati. Pejabat perlu dilatih untuk memahami perspektif masyarakat. Ini bisa dilakukan melalui dialog rutin dengan berbagai kelompok masyarakat, kunjungan ke lapangan tanpa protokoler ketat, dan mendengarkan masukan secara langsung.Â
Dengan memahami apa yang dirasakan dan dibutuhkan masyarakat, pejabat akan mampu menyampaikan pesan yang relevan dan menyentuh. Mereka akan belajar untuk menghindari bahasa yang kaku dan lebih memilih kata-kata yang membumi.
Transparansi juga sangat penting. Saat ada kesalahan, baik itu dalam kebijakan maupun pernyataan, pejabat harus berani mengakui dan meminta maaf. Mengakui kesalahan bukan tanda kelemahan, melainkan tanda integritas. Masyarakat akan lebih menghargai pemimpin yang jujur daripada yang mencoba menutupi kesalahannya.Â
Dengan membangun budaya komunikasi yang transparan, kepercayaan publik bisa dipulihkan dan diperkuat. Ini akan membuat setiap pernyataan dari pejabat tidak selalu dicurigai, melainkan dipercaya.
Jurus Ketiga: Mengoptimalkan Peran Tim Humas dan Teknologi
Di era digital, peran tim humas sangat vital. Tim humas harus proaktif dalam menyebarkan informasi yang benar dan mengklarifikasi misinformasi dengan cepat.Â
Mereka harus menguasai platform media sosial dan bekerja sama dengan influencer atau tokoh masyarakat yang kredibel untuk memperluas jangkauan pesan.Â
Dengan teknologi, pesan yang benar bisa disebarkan lebih cepat daripada berita hoaks. Tim humas juga perlu memantau percakapan publik secara real-time untuk mendeteksi potensi masalah dan memberikan masukan kepada pejabat.