Beberapa waktu terakhir, saya merasa sangat tidak nyaman. Setiap subuh dan petang, perut saya terasa kembung, sakit, dan bagian kiri perut saya terasa nyeri saat disentuh.Â
Gejala ini tidak asing bagi saya. Sakit di perut ini tidak hanya kali ini saja. Saya langsung tahu, maag kambuh lagi.Â
Sebagai seseorang yang gemar menyantap makanan pedas dan minum kopi setiap hari, saya tidak bisa menyangkal bahwa kebiasaan inilah yang memicu penyakit ini.Â
Meskipun saya tidak merokok, pola makan saya yang buruk sudah cukup menjadi pemicu utama.
Rasa nyeri di ulu hati ini sungguh mengganggu. Saya sudah mencoba ke dokter dan mengonsumsi obat yang diresepkan. Awalnya memang reda, tapi tidak lama kemudian sakitnya kambuh lagi.Â
Saya merasa putus asa. Penyakit ini membuat saya sulit beraktivitas dan makan pun terasa tidak enak.Â
Bahkan, tidur malam saya sering terganggu karena rasa sakit yang datang tiba-tiba.
Namun, untungnya saya punya istri yang sangat peduli. Melihat saya terus-terusan kesakitan, ia tidak tinggal diam. Dengan penuh perhatian, ia mencoba meracik obat tradisional.Â
Istri saya menggodok irisan koneng gede (kunyit yang ukuran lebih besar dari kunyit biasa yang dipakai bumbu) dan beberapa akar-akaran, seperti sereh, yang ia dapatkan dari kebun di halaman rumah.Â
Ia bilang, ramuan ini sudah sering digunakan oleh neneknya untuk mengobati sakit perut.
Perjuangan Melawan Maag: Ketika Medis Tidak Cukup