Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

In This Economy, Ongkos Pulang-Pergi Menjadi Gaji Kedua untuk Jalanan

24 Agustus 2025   14:44 Diperbarui: 24 Agustus 2025   14:44 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita harus mulai berpikir lebih strategis dan kreatif. Kita harus mulai menghitung, membandingkan, dan mencari alternatif. Kita harus berani mengatakan "tidak" kepada pemborosan yang tidak perlu, termasuk pemborosan uang di jalanan.

Kesimpulan

Di tengah kondisi ekonomi yang sulit, ongkos pulang-pergi telah berubah menjadi beban finansial yang sangat besar, seolah-olah menjadi "gaji kedua" yang kita bayarkan kepada jalanan. Pemborosan ini bukan hanya menguras dompet, tetapi juga mencerminkan ketidakseimbangan dalam sistem ekonomi. 

Dengan kesadaran, perencanaan yang matang, dan keberanian untuk mencoba alternatif, kita bisa mengurangi beban biaya transportasi dan mengalihkan dana tersebut ke hal-hal yang lebih produktif dan bermanfaat. 

Saatnya kita berhenti pasrah dan mulai mengambil kendali atas keuangan kita, agar keringat kerja kita benar-benar memberikan manfaat penuh untuk diri kita sendiri, bukan untuk jalanan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun