Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Menebus Janji Kakak, Tanggungan Ahli Waris Melunasi Utang Sekolah Anak Yatim

23 Agustus 2025   23:45 Diperbarui: 23 Agustus 2025   23:45 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Melunasi utang keluarga. | Image by Unsplash.com/Muhammad Daudy

Maka, secara moral, keluarga besar harus turun tangan. Saudara kandung almarhum, paman atau bibi dari anak-anak yatim itu, memiliki peran krusial.

Tindakan melunasi utang ini bukan hanya tentang uang, tetapi tentang menunaikan janji yang sudah dibuat oleh almarhum. Ini adalah bentuk komitmen untuk melanjutkan amanah yang ditinggalkan. 

Dengan melunasi utang, keluarga menunjukkan bahwa mereka peduli dengan pendidikan anak-anak yatim itu. Mereka memastikan bahwa anak-anak itu tidak akan menderita karena sesuatu yang bukan salah mereka.

Membayar utang ini juga adalah bentuk penghormatan terakhir kepada almarhum. Almarhum pasti akan merasa lebih tenang jika tahu utangnya sudah dilunasi. Ini adalah cara untuk menjaga kehormatan almarhum di hadapan Allah. 

Utang ini menjadi sebuah ujian bagi keimanan dan kepedulian keluarga. Mampukah mereka memikul beban yang ditinggalkan ini dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab?

Tentu saja, melunasi utang ini tidak selalu mudah. Ada pengorbanan yang harus dilakukan, baik itu mengorbankan tabungan, menunda rencana pribadi, atau bahkan meminta bantuan dari anggota keluarga lain. 

Namun, pengorbanan ini sebanding dengan ketenangan yang didapat. Ketenangan hati karena telah melakukan hal yang benar, dan ketenangan karena telah membantu sesama, terutama anggota keluarga sendiri yang sedang dalam kesulitan.

Pada akhirnya, tanggung jawab ini adalah cerminan dari solidaritas keluarga yang sejati. Di saat duka, utang ini bisa menjadi beban yang memecah belah, atau justru menjadi perekat yang menguatkan. Pilihan ada di tangan keluarga yang ditinggalkan. 

Dengan memilih untuk melunasi utang tersebut, mereka tidak hanya membantu almarhum dan anak-anak yatim, tetapi juga menunjukkan kepada dunia bahwa ikatan keluarga lebih kuat dari segala beban.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, melunasi utang keluarga yang ditinggalkan oleh almarhum adalah sebuah kewajiban moral dan agama yang tidak bisa diabaikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun