Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Menkeu dan "Beban Negara", Bagaimana Guru Bisa Bikin Negara Merdeka dari Beban?

19 Agustus 2025   20:27 Diperbarui: 19 Agustus 2025   20:27 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernyataan Sri Mulyani yang disalahartikan itu, jika dipahami dengan benar, justru membuka diskusi penting. Diskusi tentang bagaimana kita bisa meningkatkan efektivitas anggaran pendidikan. 

Bagaimana kita bisa memastikan bahwa setiap sen yang dikeluarkan benar-benar sampai kepada guru dan siswa. Bagaimana kita bisa menciptakan sistem yang lebih adil dan transparan. Ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang harus kita jawab bersama, bukan dengan saling menyalahkan.

Guru Pejuang, Bukan Tanggungan Negara

Label "tanggungan" atau "beban" sangatlah keliru. Guru bukanlah beban, melainkan pilar utama yang menopang kemajuan bangsa. Mereka adalah pejuang yang berjuang setiap hari di ruang-ruang kelas, membentuk karakter, dan membimbing anak-anak kita.

Seorang guru tidak hanya mengajar pelajaran. Mereka juga menjadi orang tua kedua, motivator, dan panutan bagi murid-muridnya. Di tengah keterbatasan fasilitas dan gaji yang minim, banyak guru yang tetap berinovasi dan berkreasi. 

Mereka menggunakan cara-cara kreatif untuk membuat pembelajaran lebih menarik. Mereka rela mengeluarkan uang dari kantong pribadi untuk membeli alat peraga atau buku. Semua itu dilakukan demi kecerdasan anak didiknya.

Mungkin banyak dari kita yang lupa, di balik setiap kesuksesan seorang dokter, insinyur, atau bahkan pejabat, ada jasa seorang guru. 

Merekalah yang pertama kali menanamkan benih ilmu pengetahuan dan etika. Merekalah yang pertama kali mengajarkan kita membaca, menulis, dan berhitung. Guru adalah arsitek peradaban.

Sudah saatnya kita mengubah sudut pandang. Stop melihat guru sebagai "tanggungan" yang hanya meminta gaji dari APBN. Mari kita lihat mereka sebagai aset strategis yang harus kita jaga dan apresiasi. 

Dukungan tidak hanya datang dari pemerintah, tapi juga dari masyarakat. Kita bisa memberikan apresiasi, membantu guru-guru di sekitar kita, atau setidaknya tidak menyebarkan berita yang memecah belah.

Menyalahkan guru atau pemerintah tidak akan menyelesaikan masalah. Yang kita butuhkan adalah kolaborasi. Pemerintah harus terus berupaya meningkatkan kesejahteraan guru, sementara masyarakat harus memberikan dukungan moral dan penghargaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun