Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Peradaban di Atas Roda, Ketika Etika Menjadi "Tiket Terpenting" di Transportasi Umum

15 Agustus 2025   15:22 Diperbarui: 17 Agustus 2025   09:20 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Penumpang sedang memasuki bus. | Image Unsplash.com/Rangga Cahya Nugraha

Aturan-aturan ini dipasang di setiap sudut dan sering kali diumumkan melalui pengeras suara. Namun, kita tahu bahwa aturan formal saja tidak cukup. Aturan hanya bisa mengatur perilaku kita di permukaan, tetapi tidak bisa mengubah hati nurani.

Ada banyak orang yang melanggar aturan-aturan ini meskipun mereka tahu konsekuensinya. Mereka tetap membuang sampah sembarangan, tetap berbicara keras di telepon, dan tetap meletakkan tas di kursi kosong. 

Hal ini terjadi karena mereka belum memiliki kesadaran dari dalam diri mereka. Mereka tidak merasa memiliki tanggung jawab untuk menjaga kenyamanan bersama.

Di sinilah letak pentingnya etika di transportasi umum. Etika adalah aturan tak tertulis yang mengikat kita semua. Ia adalah kompas moral yang membimbing kita untuk bertindak dengan benar, bahkan saat tidak ada yang melihat. Ia adalah fondasi dari sebuah peradaban yang beradab. 

Ketika kita semua memegang teguh etika ini, transportasi umum bukan lagi sekadar tempat untuk pindah dari satu lokasi ke lokasi lain. Ia akan menjadi sebuah ruang publik yang mencerminkan nilai-nilai terbaik dari masyarakat kita.

Kesimpulan

Pada akhirnya, peradaban di atas roda tidak hanya dibangun oleh infrastruktur yang canggih atau teknologi yang mutakhir. Ia dibangun oleh jutaan tindakan kecil yang kita lakukan setiap hari. Dari memberi tempat duduk kepada yang membutuhkan, hingga menjaga kebersihan. 

Setiap tindakan ini adalah sebuah investasi pada kenyamanan dan kualitas hidup kita bersama. Etika di transportasi umum bukanlah sekadar tata krama, melainkan tiket terpenting yang harus kita miliki. Ia adalah bukti bahwa kita tidak hanya peduli pada diri sendiri, tapi juga pada orang-orang di sekitar kita. 

Ketika kita semua menganggap etika ini sebagai bagian tak terpisahkan dari perjalanan kita, barulah kita bisa benar-benar disebut sebagai masyarakat yang beradab.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun