Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pungli Agustusan, Bikin Pedagang dan Warga Kontrakan Was-Was: Saat Merdeka Sejati Dicurangi

12 Agustus 2025   15:56 Diperbarui: 12 Agustus 2025   15:56 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu warteg (warung tegal) di Cibiru, Kota Bandung, mengaku belakangan ini sering didatangi oknum pungli agustusan. | Dok. Pribadi/Jujun Junaedi

Ada juga modus di mana mereka mengatasnamakan lingkungan, RT, atau RW. Mereka bisa mengancam tidak akan memberikan izin berdagang atau mempersulit urusan administrasi jika sumbangan tidak diberikan. 

Ancaman seperti ini tentu saja membuat pedagang kaki lima atau pemilik kios kecil ketakutan. Mereka sangat bergantung pada izin dan ketenangan dalam berusaha.

Bahkan, ada cerita di mana oknum datang membawa daftar nama yang seolah-olah sudah ditandatangani oleh warga lain. Ini adalah bentuk pemalsuan data untuk menekan korban. 

Warga yang tidak tahu menahu akan merasa bahwa memang sudah jadi kewajiban untuk menyumbang karena semua orang lain sudah melakukannya. Ini adalah salah satu bentuk penipuan yang sangat merugikan.

Bagi warga kontrakan, ancaman bisa datang dalam bentuk mempersulit perpanjangan kontrak atau bahkan ancaman pengusiran jika tidak memenuhi permintaan "sumbangan" tersebut. 

Meski ini terdengar ekstrem, praktik semacam ini bukan tidak mungkin terjadi di beberapa tempat, terutama jika pengelola kontrakan atau oknum RT/RW ikut bermain. Warga kontrakan sering merasa tidak punya kekuatan untuk menolak karena status mereka sebagai pendatang.

Modus lain yang sering dipakai adalah datang berkali-kali. Jika pada kunjungan pertama belum dibayar, mereka akan datang lagi dan lagi sampai target membayar. 

Ini adalah bentuk teror halus yang membuat korban merasa tidak tenang dan akhirnya menyerah demi kedamaian. Mereka tahu bahwa pedagang atau warga kontrakan ingin menghindari keributan.

Oknum pungli ini biasanya sangat paham siapa saja target yang potensial. Mereka punya data, tahu siapa yang baru buka usaha, atau siapa yang baru pindah ke kontrakan. 

Informasi ini mereka gunakan untuk menargetkan korban yang dianggap paling rentan dan tidak akan melawan. Mereka bergerak cepat menjelang 17 Agustus, karena tahu di momen itu banyak orang akan bersiap untuk merayakan.

Proposal sumbangan itu sendiri seringkali tidak jelas peruntukannya. Tidak ada rincian anggaran yang transparan. Hanya sekadar angka total yang harus dibayarkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun