Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Memuliakan Sampah di Rumah: Memilah Sampah Dapur, Kunci Menuju Bumi yang Berdaya

17 Juli 2025   06:33 Diperbarui: 17 Juli 2025   06:33 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Memilah sampah. Memasukan sampah sayuran ke dalam ember kompos. | Image by Unsplash.com/Getty Images

Dulu, sampah itu cuma buangan. Kita kumpulin semua jenisnya dalam satu tempat, terus buang ke bak sampah besar. Kebiasaan ini udah lama banget kita jalanin, rasanya kayak bagian alami dari hidup sehari-hari. 

Tapi, sekarang kita tahu kalau kebiasaan ini punya dampak besar, dan sayangnya, seringnya dampak yang jelek. Sampah terus aja numpuk, penuhin tanah, bikin kotor air sama udara. Masalah sampah bukan lagi cerita jauh, tapi udah ada di depan mata kita.

Karena itu, udah waktunya kita berubah. Perubahan ini enggak perlu mulai dari hal-hal besar yang rumit. Justru, perubahan bisa dimulai dari yang paling dekat sama kita, dapur. Dapur adalah tempat kita banyak beraktivitas di rumah, mulai dari nyiapin makanan sampai, ya, menghasilkan sampah. 

Dengan mengubah cara kita ngurus sampah di dapur, kita bisa mulai sesuatu yang besar di rumah kita. Ini sederhana banget, tapi dampaknya luar biasa, bisa jadi kunci penting buat bikin bumi kita jadi tempat yang lebih baik.

Sampah Dapur: Dari Masalah Jadi Peluang

Sampah dapur seringkali kita anggap remeh. Ada sisa makanan, kulit buah, tulang, bungkus plastik, kertas, dan lain-lain. 

Kebanyakan dari kita mungkin enggak terlalu mikirin. Habis makan atau masak, semua sisanya langsung dibuang jadi satu di satu tempat sampah. Ini kebiasaan yang umum banget.

Tapi, kebiasaan ini bikin banyak masalah. Kalau semua sampah dicampur jadi satu, sampah organik kayak sisa makanan bakal busuk bareng sama sampah anorganik kayak plastik. 

Proses pembusukan ini ngeluarin gas metana, yang bahaya banget buat iklim. Gas metana ini bisa nangkep panas di udara, jauh lebih kuat dari karbon dioksida. Jadi, sampah yang kita campur itu ikut bikin perubahan iklim makin parah.

Terus, sampah yang udah kecampur bikin proses daur ulang susah banget. Plastik yang ada sisa makanan jadi kotor dan sulit diolah lagi. Kertas yang basah dan kena minyak juga enggak bisa didaur ulang. 

Akhirnya, sebagian besar sampah ini berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), numpuk jadi gunung sampah. TPA yang penuh sering bau enggak enak dan jadi sarang penyakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun