Mereka menunjukkan bahwa masa depan bumi ada di tangan mereka, dan mereka siap memikul tanggung jawab itu.
Dari Rumah ke Sekolah: Membangun Kebiasaan Baik
Proses pembentukan kebiasaan ini tentu tidak instan. Dimulai dari rumah, orang tua memiliki peran krusial dalam mempersiapkan wadah bekal dan menanamkan nilai-nilai kepedulian lingkungan pada anak-anak.Â
Orang tua mengajarkan bahwa membuang sampah sembarangan itu salah dan bahwa menggunakan kembali wadah itu penting.
Di rumah, anak-anak melihat contoh langsung dari orang tua mereka. Ketika orang tua menggunakan wadah makan pakai ulang, anak-anak akan meniru.Â
Ketika orang tua memilah sampah, anak-anak akan belajar. Lingkungan rumah adalah sekolah pertama bagi anak-anak, tempat nilai-nilai dasar ditanamkan.
Saat Hari Pertama Masuk Sekolah dimulai, kebiasaan yang sudah ditanamkan di rumah dibawa serta. Sekolah menjadi tempat di mana kebiasaan itu diperkuat dan diperluas.Â
Para siswa melihat teman-teman mereka juga membawa bekal sendiri, sehingga mereka merasa tidak sendirian. Ini menciptakan norma baru di lingkungan sekolah.
Sekolah menyediakan lingkungan yang kondusif untuk mendukung kebiasaan ini. Mungkin ada tempat cuci tangan yang memadai, atau tempat khusus untuk menyimpan wadah bekal.Â
Pihak sekolah juga bisa memberikan apresiasi bagi siswa yang konsisten membawa bekal sendiri, untuk semakin memotivasi mereka.
Pentingnya komunikasi antara sekolah dan orang tua juga tidak bisa diremehkan. Sekolah dapat memberikan panduan kepada orang tua tentang jenis wadah bekal yang baik dan bagaimana cara membersihkannya.Â