Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Manajemen Krisis Mini: Guru & Helper Merangkul Ledakan Energi Anak "Petualang Rasa" di Hari Pertama Sekolah

15 Juli 2025   22:42 Diperbarui: 15 Juli 2025   22:42 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) siswa kelas 1 SD Plus Al Ghifari Kota Bandung, Selasa (15/7/2025). | Dok. Pribadi/Jujun Junaedi

Penggunaan komunikasi yang jelas, ringkas, dan visual sangat penting. Instruksi diberikan dalam kalimat pendek dan didukung dengan isyarat tangan atau gambar. Misalnya, alih-alih mengatakan "Duduklah dengan tenang", mereka mungkin mengatakan "Duduk di kursi" sambil menunjuk kursi dan melakukan gerakan duduk. 

Ini membantu anak "Petualang Rasa" yang mungkin kesulitan memproses informasi verbal yang kompleks. Konsistensi dalam memberikan instruksi dan konsekuensi juga menjadi kunci.

Selain itu, pemilihan tempat duduk yang strategis juga berperan besar. Anak "Petualang Rasa" mungkin lebih nyaman duduk di dekat guru atau helper, dekat jendela (jika pemandangan di luar tidak terlalu mengganggu), atau di area yang lebih tenang dan minim gangguan. 

Helper seringkali duduk di samping anak untuk memberikan dukungan langsung, membisikkan instruksi, atau membantu anak tetap fokus pada tugas. Mereka adalah "jangkar" yang membantu anak tetap berada di dalam ruang lingkup kelas.

Mendorong gerakan yang terarah dan fungsional juga merupakan bagian dari strategi. Alih-alih melarang semua gerakan, guru dan helper dapat memberikan "istirahat bergerak" yang terjadwal, di mana anak diizinkan untuk berdiri, meregangkan tubuh, atau melakukan tugas kecil yang melibatkan gerakan. 

Ini membantu mereka melepaskan energi yang terkumpul tanpa mengganggu proses belajar. Pendekatan ini menunjukkan bahwa mereka merangkul energi anak, bukan menekannya secara total.

Kolaborasi dan Dukungan Berkesinambungan

Keberhasilan dalam merangkul ledakan energi anak "Petualang Rasa" di hari pertama masuk sekolah tidak hanya bergantung pada guru dan helper di dalam kelas, tetapi juga pada kolaborasi dan dukungan berkesinambungan dari seluruh ekosistem sekolah dan orang tua. 

SD Plus Al Ghifari sangat menekankan komunikasi terbuka antara guru kelas, helper, tim psikolog sekolah, dan orang tua. Informasi mengenai kebiasaan anak di rumah, pemicu perilaku, dan strategi yang efektif dari orang tua sangat berharga bagi sekolah.

Orang tua seringkali memberikan wawasan penting tentang apa yang membuat anak merasa nyaman atau cemas. Dengan informasi ini, guru dan helper dapat menyesuaikan pendekatan mereka, bahkan sebelum anak melangkahkan kaki ke dalam kelas. 

Pertemuan pra-MPLS antara orang tua dan tim sekolah, yang sering dilakukan di SD Plus Al Ghifari, menjadi fondasi kuat untuk membangun pemahaman bersama dan merancang strategi individu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun