Tahun ajaran baru adalah masa yang sibuk bagi banyak keluarga. Umumnya, tanggal 14 Juli 2025 menjadi penanda dimulainya kembali aktivitas sekolah. Sebelum anak-anak kembali belajar, ada banyak persiapan yang harus dilakukan.Â
Salah satu persiapan penting adalah memastikan semua kelengkapan sekolah tersedia, dan yang paling utama tentu saja seragam sekolah.
Namun, tidak semua seragam yang dibeli langsung pas di badan anak. Seringkali, ukuran seragam terlalu besar atau terlalu kecil. Di sinilah kebutuhan untuk menyesuaikan ukuran seragam menjadi sangat penting.Â
Banyak orang tua tidak memiliki keahlian menjahit untuk mengubah atau memvermak seragam sendiri. Mereka membutuhkan bantuan dari orang lain yang memang ahli dalam hal ini, yaitu tukang vermak baju.
Melihat situasi seperti ini, tentu ada peluang rezeki yang terbuka lebar bagi para tukang vermak. Peluang ini akan sangat terasa di masa-masa menjelang tahun ajaran baru.Â
Mereka yang memiliki mesin jahit dan keterampilan menjahit bisa mendapatkan banyak pesanan. Inilah yang saat ini dialami oleh Ratih (34), seorang ibu rumah tangga yang membuka usaha jahit kecil-kecilan di rumahnya.
Ratih tinggal di Margaasih, sebuah desa di Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung yang cukup jauh dari pusat kota. Dengan modal satu mesin jahit, ia sudah menjalankan usaha ini selama kurang lebih satu tahun.Â
Sehari-hari, ia menerima berbagai pesanan menjahit dan vermak baju biasa. Namun, di musim awal sekolah seperti sekarang, pekerjaannya menjadi berlipat ganda.
Mayoritas pesanan yang datang kepadanya adalah untuk vermak seragam sekolah. Mulai dari seragam SD, SMP, hingga SMA, semua ia kerjakan.Â
Selain vermak, ia juga melayani pemasangan berbagai atribut sekolah seperti logo OSIS, bendera merah putih kecil, hingga papan nama siswa. Pekerjaan ini memang memerlukan ketelitian dan ketepatan.
Bagi Ratih, lonjakan pesanan ini adalah berkah. Pendapatannya meningkat drastis dibandingkan hari-hari biasa. Ia bisa memanfaatkan keterampilan menjahitnya untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarganya.Â