Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Anak Mandiri Berani atau Anak Kolaboratif Tangguh: Siapkan Mereka untuk Dunia Usaha Nyata

29 Juni 2025   06:56 Diperbarui: 29 Juni 2025   06:56 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Market Day di SD Plus Al Ghifari: siswa belajar berwiraswasta sejak dini. Tampak siswa sedang melayani pembeli. | Dok. Pribadi/Jujun Junaedi

Semua ini mencerminkan betapa pentingnya saling bekerja sama dalam berbisnis, bahkan sejak usia muda. Ini adalah gambaran miniatur dunia usaha yang sesungguhnya, di mana kemandirian dan kolaborasi saling melengkapi.

Solopreneur: Membangun Kemandirian Sejak Dini

Menjadi solopreneur berarti seseorang menjalankan bisnisnya sendiri, dari awal hingga akhir. Ini memerlukan kemandirian yang luar biasa dan keberanian untuk mengambil risiko. 

Dalam konteks parenting, menyiapkan anak menjadi solopreneur berarti melatih mereka untuk menjadi individu yang memiliki inisiatif tinggi, mampu mengambil keputusan sendiri, bertanggung jawab penuh atas tindakan mereka, dan memiliki ketahanan mental untuk menghadapi kegagalan.

Bagaimana cara menanamkan jiwa solopreneur pada anak sejak dini? 

Pertama, dorong mereka untuk memiliki ide-ide sendiri. Berikan ruang bagi anak untuk berkreasi, sekecil apa pun idenya. Jangan langsung membatasi atau mengkritik. 

Kedua, ajarkan mereka untuk menyelesaikan masalah secara mandiri. Ketika anak menghadapi kendala, jangan langsung memberikan solusi. 

Bimbing mereka untuk berpikir, mencari alternatif, dan menemukan jalan keluar sendiri. 

Ini membangun ketangguhan dan keterampilan pemecahan masalah yang esensial bagi solopreneur.

Ketiga, berikan mereka tanggung jawab. Mulai dari tugas rumah tangga sederhana hingga proyek kecil yang mereka kelola sendiri. 

Misalnya, biarkan mereka merencanakan dan mengelola uang saku mereka untuk membeli sesuatu yang mereka inginkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun